SOLO – Solopeduli tahun ini, tepatnya pada 11 Oktober 2018, genap berusia 19 tahun. Hingga kini, total jumlah penerima manfaat sebanyak 3.934.464 jiwa. Sementara total jumlah penghimpunan mencapai lebih dari 100 miliar.
Direktur Solopeduli, Harjito, mengungkapkan pada milad kali ini, Solopeduli mengambil tagline “Solusi untuk Negeri”. Sebuah harapan bahwa kehadiran Solopeduli akan terus menjadi bagian dari solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi negeri ini. Antara lain terkait upaya pengentasan kemiskinan, penanggulangan bencana, layanan kepada masyarakat duafa di bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Pada momen 11 Oktober, selain digelar acara puncak milad di Solo, secara serentak Solopeduli juga berbagi kebahagiaan bersama para pengungsi korban gempa di Desa Luk Gangga, Lombok Utara NTB dengan kegiatan nyate kambing bersama, di Jalan Gelatik, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu Sulawesi Tengah digelar acara makan bersama 206 pengungsi korban tsunami, di Bireun, Aceh berupa penyaluran kursi roda bagi difabel, di Papua berupa penyaluran alat ibadah bagi mualaf Papua.
Harjito menyampaikan, tak hanya di wilayah Jawa Tengah, Solopeduli juga mengambil peran untuk menjadi bagian dari solusi untuk negeri di berbagai wilayah di Indonesia. Solopeduli ingin memberikan lebih banyak manfaat dengan program-program yang solutif bagi negeri, dari Sabang sampai Merauke. Program yang sudah terlaksana antara lain membantu korban gempa di Palu, Donggala dan Sigi, korban gempa Lombok, korban tsunami Aceh, membantu korban Rohingya, penyaluran alat ibadah dan bantuan lain ke Papua dan penyaluran ke daerah-daerah lainnya.
Solopeduli memiliki visi menjadi lembaga sosial percontohan dalam memberdayakan dan memandirikan umat. Solopeduli bertekad menghadirkan program-program monumental yang solutif untuk masyarakat sejak lahir hingga meninggal dunia. Program-program tersebut antara lain Klinik Rawat Inap SOLOPEDULI di Solo dan Sukoharjo, Pesantren Gratis di Klaten, SMK Gratis di Solo (SMK IT Smart Informatika), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Gratis di Sukoharjo, 7 Ambulan Gratis, Mobil Layanan Umat Gratis, Beasiswa Anugrah dan Beasiswa Prestasi (SD hingga perguruan tinggi), program Berbagi Hewan Qurban, program Aksi Tanggap Bencana (SIGAB), Cinta Alam, Cinta Yatim, Dakwah fi Sabilillah dan program inovasi lainnya.
Ketua Yayasan Solopeduli Ummat, Sidik Anshori, mengungkapkan tahun depan ketika Solopeduli genap berusia dua dasawarsa harapannya bisa menyempurnakan visi misi dengan mewujudkan monumen-monumen program masyarakat. “Antara lain menyempurnakan pembangunan pondok serta SMKIT bagi yatim duafa. Semoga bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan Solopeduli menjadi LAZ berskala nasional,” terangnya.
Solopeduli berdiri pada 11 Oktober 1999. SOLOPEDULI resmi dikukuhkan sebagai lembaga amil zakat (LAZ) skala Provinsi Jawa Tengah berdasarkan SK Dirjen Bimas Islam Kemenag RI No 271. SOLOPEDULI pernah meraih penghargaan dalam ajang Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Award 2017 pada kategori Lembaga Amil Zakat Skala Provinsi dengan Pertumbuhan Zakat Infaq Sedekah (ZIS) Terbaik.
Peringatan milad Solopeduli ke-19, secara formalitas digelar di SMK IT Smart Informatika SOLOPEDULI, di Jl Srigunting VII No 9 Manahan, Banjarsari, Kota Surakarta Jawa Tengah pada 11 Oktober. Acara diawali jalan sehat seluruh pegawai SOLOPEDULI dari SMK IT Smart Informatika menuju stadion. Acara kemudian dilanjutkan dengan baksos sembako gratis yang ditujukan bagi tukang bersih-bersih dan kaum duafa di stadion Manahan Surakarta. Acara juga dimeriahkan dengan lomba photo ulang tahun 19 tahun bersama duta peduli, video ucapan ulang tahun, dan menulis aktivitas inspirasi serta penyerahan logo 19 tahun SOLOPEDULI dari pembina kepada ketua yayasan dan pemotongan tumpeng, penampilan nasyid, aksi silat oleh siswa SMK IT Gratis SOLOPEDULI. Acara dihadiri dewan pembina, penggurus yayasan dan seluruh pegawai dan perwakilan Duta Peduli Solopeduli.
Pada 2019, Solopeduli bertekad untuk melebarkan sayap hingga ke seluruh wilayah negeri, dengan pembukaan mitra jejaring di beberapa kota-kota besar di Indonesia. “Mari bersama SOLOPEDULI kita bangun Indonesia dengan memberi sebanyak mungkin solusi bagi permasalahan di Indonesia,” terang Harjito.
<Hadila/Eni Widiastuti>