Ziarah Kubur, Renungan Mengingat Kematian

Ziarah Kubur, Renungan Mengingat Kematian
Sumber gambar: rumaysho.com

Hadila.co.id — Kapan terakhir kali Anda pergi menengok ‘rumah masa depan’?

Mengunjungi ‘rumah-rumah abadi’ orang-orang yang pernah begitu dekat dengan kita, untuk mengingatkan pada diri bahwa kelak kita akan menyusul mereka.

Ziarah kubur, sebuah renungan mengingat kematian yang bisa datang kapan saja.

Dunia memang menyenangkan sehingga sering kali melenakan. Ibarat penyelam pencari mutiara, dengan tabung oksigennya.

Bagi penyelam yang sadar bahwa tujuannya adalah mencari kerang mutiara; ia akan sangat berhati-hati, memperhitungkan betul berapa lama ia harus menyelam, apa saja yang harus dilakukan, kapan ia harus kembali ke permukaan, karena tabung oksigennya terbatas oleh waktu.

Namun banyak juga penyelam, karena terlena akan keindahan pemandangan bawah laut yang menakjubkan, lupa hingga alat penunjuk oksigen menunjukkan ‘alarm’ hampir habis. Akhirnya naiklah ia ke permukaan tanpa membawa apa-apa.

Begitu gambaran kehidupan manusia di dunia yang dibatasi waktu, yaitu umur. Kenikmatan dunia membuat manusia lupa pada batasan itu.

Lupa bahwa hidup hanya sebentar saja. Hiruk pikuk kebendaan (hedonisme) bahkan telah menjadi tujuan hidup sebagian manusia. Seluruh waktu, tenaga, pikiran habis tercurah demi memperoleh kebahagiaan dunia.

Ukuran kesuksesan tiada lain adalah bila telah memperoleh harta, kedudukan, dan kesenangan. Meski jalan haram terkadang ditempuh.

Orang-orang seperti ini yang disebut Allah dalam firman-Nya, “Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.” [Q.S. Al-Baqarah (2): 86]

Manusia lupa pada tujuan apa ia diciptakan. Juga lupa bahwa setelah rumah yang dihuni di dunia, ia akan menghuni rumah masa depannya, yaitu kuburan dengan kehidupan setelahnya.

Menghias indah rumah dunia, namun mengabaikan masa-masa di rumah masa depan. Padahal telah cukup jelas bagi kita gambaran mengenai kematian, alam kubur, dan alam akhirat bagi kita.

“Sesungguhnya kuburan merupakan tempat persinggahan pertama dari tempat-tempat persinggahan akhirat. Jika seseorang selamat dari tempat persinggahan ini, maka setelahnya lebih mudah. Jika ia tidak selamat dari tempat persinggahan ini, maka setelahnya lebih berat.” (H.R. Tirmidzi)

Mengingat Kematian

Karena hal tersebut, manusia harus senantiasa diingatkan agar, lupa tidak kemudian menjadi lalai. Salah satu pengingat yaitu dengan senantiasa menengok rumah masa depan kita kelak.

Dengan kata lain, mengingat kematian yang pasti akan menghampiri kita. Sebagaimana sabda Rasulullah Swt, “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (H.R. Tirmidzi)

Berziarah ke kuburan, menyimak kematian orang-orang di sekitar kita (melihat jenazah, menyaksikan sakaratul maut, mengiringi jenazah, menyalati jenazah), menyimak kemudian merenungi fenomena alam, membaca ayat-ayat Alquran yang mengingatkan kematian, membesuk orang sakit, bisa menjadi cara kita mengingat kematian, kemudian mengambil pelajaran darinya.

Sehingga tercipta referensi pilihan dalam pikiran kita; ingin seperti apakah kematian kita kelak, menempati rumah masa depan yang seperti apa, lapang ataukah sempit, gelap ataukah terang, dan lain sebagainya. <>

 

Pernah dimuat Hadila Edisi Juni 2014

Ibnu
EDITOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos