JAKARTA, HADILA – Kisah Ketua Mualaf Centre, Steven Indra Wibowo, mengislamkan satu camp pekerja China yang sedang membangun perluasan Masjidil Haram sehingga dia harus dihadapkan kepada Amir Masjidil Haram, Abdurrahman Sudais, viral.
“Ketika saya umrah beberapa tahun silam, suatu saya kaget ketika dijemput di hotel. Yang jemput beberapa askar lagi. Wah mati gue… saya sempat berpikir bakal masuk penjara ini,” kisah Steven Indra dalam sebuah kajian keislaman di sebuah masjid di Kalimantan yang disiarkan di akun Hijrah Yuk di Yotutube.
Cerita tentang mengislamkan pekerja China di Masjidil Haram itu sebenarnya sudah diunggah sejak November 2018 silam, namun akhir-akhir ini kembali ditonton ribuan orang.
Dalam ceritanya di hadapan para jamaah majlis taklim, Steven berkisah sekitar tahun 2007 saat dia melaksanakan umrah untuk kesekian kalinya melihat kompleks Masjidil Haram sedang diperluas.
“Di sana begitu banyak para pekerja China. Nah ini menarik saya, karena sepengetahuan saya orang kafir kan tidak boleh berada di Masjidil Haram,” katanya.
Karena itulah, dia ingin mengetahui para pekerja asal China itu. “Saya lalu membeli makanan di rumah makan-rumah makan turki itu, lantas saya bawa kepada mereka. Saya bagi-bagi maknan… lalu ngobrol-ngobrol dengan mereka,” cerita Steven.
Dia akhirnya menanyakan agama mereka. “Ya umumnya mereka tidak beragama. Saya juga bercerita tentang larangan bagi non muslim masuk Masjidil Haram. Singkat cerita, akhirnya saya berhasil mengislamkan mereka. Satu camp semua bersyahadat,” papar Steven.
Nah, sehari setelah persitiwa itu lah dia kemudian didatangi askar Masjidil Haram. “Ya kagetlah, waktu itu saya masih di hotel, dijemput askar lagi. Sepanjang perjalanan saya semapt suudzon, kalau saya bakal lama nggak pulang nih.”
Sampai kemudian, dia dipertemukan dengan Syeh Abdurrahman as-Sudais. “Saya langsung ditanya, bisa bahasa Arab? Saya bilang la (tidak). English? Saya jawab yes. Dia malah kemudian mengatakan bahwa dia lulusan Cambridge University… bahasa Inggrisnya jago beliau ini, bisa dites,” kata Steven.
Prof. Dr. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau lebih dikenal dengan Abdurrahman as-Sudais adalah Imam Besar dan Khatib Masjidil Haram yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
“Saya tanya ke saya: Anda tahu, saiapa saya. Lha saya jawab; ya tahu lah, Anda adalah Syeh Abdurrahman as-Ssudais, Amir Masjidil Haram. Lalu dia tanya lagi; Apa yang Anda lakukan kemarin terhadap 317 pekerja China itu. Saya jawab; I just convert them to Islam,” papar Steven.
Menurut Steven, dia kemudian ditanya lagi mengapa dia lakukan itu. “Saya bilang; As long as I know, non muslim tidak boleh masuk Masjidil Haram. Pak Sudais akhirnya hanya mantuk-mantuk, dan malah balik bertanya ke saya; Who are you?”
“Lha, dia sudah manggil saya, ternyata tidak tahu nama saya. Dari situlah kami akhirnya berbincang akrab. Dia bahkan mengatakan; kamu tahu, saya ini lahir, besar dan bahkan kemudian menjadi imam di Masjidil Hara mini. Tapi saya belum pernah mengislamkan satu orang pun,” katanya.
Sejak itulah, Steven kini sangat akrab dengan Abbdurrahman as-Sudais. “Sekarang kalau saya ke Arab Saudi, saya pasti mampir ke rumah beliau. Saya bahkan sering makan bersama dalam satu loyang… inilah salah satu kebahagian saya menjadi Islam…” (***)
