SOLO, HADILA – Setidaknya 90 orang calon haji (calhaj) yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Haji (KBH) Mandiri Solo, Minggu (24/3/2019) mendatang akan mengadakan praktik manasik haji di kompleks destinasi wisata religi Fatimah Az-Zahra di Kecamatan Gunungpati, Semarang.
“Praktik manasik haji ke Fatimah Az-Zahra ini untuk lebih memantapkan para calhaj, agar nanti di Tanah Suci tidak lagi ragu atau kebingungan. Sabtu dua pekan lalu, mereka sebenarnya sudah melaksanakan praktik manasik haji di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Namun kali ini agar lebih mantab, mereka kami bawa ke Fatimah Az-Zahra,” kata Ketua KBH Mandiri Solo, Ustaz Bambang Nugroho Putro, Rabu (20/3/2019).
Kompleks wisata religius Fatimah Az-Zahra ini tepatnya berada di Jl Muntal, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Berjarak sekitar 10 km dari Kota Ungaran. Fatimah Az-Zahra sekarang ini dinilai sebagai tempat yang sangat tepat untuk melakukan praktik manasik haji karena memiliki replika Kota Mekah dan Madinah beserta Masjid Nabawi dan Masjidil Haram dengan Ka’bahnya yang hampir mirip dengan aslinya.
Kompleks Fatimah Az-Zahra seluasnya sekitar 3 hektare. Kawasan ini sebenarnya dibangun dengan maksud untuk manasik haji dan umrah jamaah umrah PT. Fatimah Zahra, sebuah biro perjalanan haji dan umrah di Semarang. Namun karena bentuk dan ukuran replika di kawasan ini mirip dengan aslinya di Arab Saudi, masyarakat menjadikanya sebagai sasaran kunjungan wisata religi.
Kompleks manasik haji-umrah eksekutif ini dibangun sejak 2013 dam mulai aktif digunakan pada tahun 2014. Bahkan masyarakat umum sudah menjadikannya sebagai objek wisata religi. Jika hari libur ribuan orang datang dari berbagai kota untuk menyaksikan replika Mekah dan Madinah KW ini.
Replika yang ada di Fatimah Az-Zahra di antaranya Padang Arafah, replika Mina, Muzdalifah (tempat jemaah mabit/bermalam), Jabal Rahmah, dan Jamarat (tempat lempar jumroh). Kompleks dengan nilai investasi puluhan miliar itu juga dilengkapi musium perjuangan Islam dan ruang pertemuan.
Seperti disampikan Ketua KBH Mandiri, Bambang Nugroho beberapa waktu lalu, praktik manasik haji ini dimaksudkan agar para calhaj bisa merasakan dan melaksanakan urut-urutan ritual haji secara langsung, seperti seolah-olah berada di Tanah Suci.
Ketua Yayasan Haji Mandiri, Joko Riyanto, melalui KBH Mandiri memberikan fasilitasi sarana prasarana kepada para calhaj agar mereka memperoleh bekal Ilmu, kekuatan mental, pembiasaan kerja sama dan saling empati sesama duyufurahman agar mereka dapat melakasanakan dengan penuh percaya diri dan gembira hati serta ikhlas.
“Fasilitas yang kami berikan ini semuanya tanpa dipungut biaya, karena semua sudah ditanggung para alumni dan pengurus Yayasan Haji Mandiri. Kami berharap para calhaj fokus saja pada ilmu tentang haji baik syarat, rukun, wajib, maupun sunah haji sehingga mereka bisa melaksanakan dengan benar dan tertib sesuai tuntunan Nabi,” tambah Joko. (***)