Hadila.co.id — Penerbit Smart Media menyelenggarakan acara Launching dan Bedah Buku terbaru karya Mulyanto Utomo yang berjudul ‘Orang Lumpuh Naik Haji’, di Rumah Makan Taman Sari, Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (17/8). Sejumlah tokoh, tamu undangan, dan masyarakat umum hadir untuk memeriahkan kegiatan ini.
Ketika seorang muslim ingin menjalankan ibadah haji dan umrah, mereka sejatinya tak sekadar butuh niat, tetapi juga benar-benar perlu ikhtiar yang nyata. Inilah penggalan sinopsis yang dapat ditemui di kover belakang buku tersebut.
“Ini memang bukan buku agama, tetapi kisah pengalaman saya sebagai difabel paraplegia saat menjalankan ibadah umrah dan haji,” ungkap Mulyanto.
Mantan Pemred Solopos tersebut menyampaikan bahwa ibadah haji bukanlah ibadah yang ringan untuk dijalankan. Ibadah haji perlu persiapan fisik dan mental yang benar-benar ekstra, apalagi bagi dirinya yang merupakan seorang difabel paraplegia.
“Saya tidak menyangka akhirnya bisa menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun 2017 yang lalu. Semua ini tak lepas dari berbagai dukungan yang diberikan istri, anak-anak, keluarga, dan kerabat. Semua saya ceritakan di buku ini,” sambung Mulyanto.
Selaku pembedah, Ustaz Bambang Nugroho Putro dari Kelompok Bimbingan Haji (KBH) Mandiri yang sekaligus juga menjadi pembimbing ibadah umrah dan haji Mulyanto beserta istri, Andriani Kusumaningrum, menyampaikan bahwa buku “Orang Lumpuh Naik Haji” ini sarat akan hikmah.
“Ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah perjalanan Mas Mulyanto, bukan hanya saat berumrah atau berhaji saja, tetapi juga kehidupan beliau secara umum. Semangatnya sangat luar biasa,” ungkap Ustaz Bambang.
“Kebetulan saya sudah kenal dengan Mas Mul dan Bu Andri ini sejak lama, jadi saya cukup tahu bahwa pasangan ini memang bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Saat di Tanah Suci pun demikian, mereka senantiasa saling menguatkan satu sama lain,” imbuhnya.
Kisah romansa pasangan Mulyanto dan istri pun tak terlewat mewarnai pembahasan buku ini. Kesetiaan sang istri yang sangat luar biasa ketika harus mendampingi suami dalam suka maupun duka dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang sedang berjuang untuk membangun sebuah keluarga. Wajar bila akhirnya Mulyanto menulis tentang fakta bahwa di balik pria kuat ada wanita yang hebat dalam salah satu bab di bukunya.
“Saat menjalankan ibadah haji, saya benar-benar bersyukur dipertemukan dengan banyak orang baik. Mereka yang banyak membantu saya, menggendong saya saat naik dan turun bus tipe high deck, dan bantuan-bantuan lainnya. Saya ucapkan terima kasih untuk semuanya,” ungkap Mulyanto.
Sebelum acara inti launching dan bedah buku, telah digelar perayaan wedding anniversary pasangan Mulyanto dan Andriani yang ke-28. Pasangan ini menikah pada 17 Agustus 1991, dan telah dikaruniai 4 orang putra-putri. Putra pertamanya saat ini telah menikah, dan telah memberikan seorang cucu bagi Mulyanto dan istri. <>