SOLO, Hadila — Menandai Peringatan Milad ke-21 SOLOPEDULI, 11 Oktober 2020, Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf itu menyelenggarakan berbagai program kegiatan. Dimulai Seminar Online dengan pembicara terkemuka dr Aisah Dahlan, peresmian sumur artesis di Boyolali, Jumat (9/10/2020), dan puncaknya peletakan batu pertama gedung SMK IT Smart Informatika gratis Solopeduli, Ahad (11/10/2020).
“Alhamdulillah, web seminar online dengan tema Ayo se-Keluarga Masuk Surga oleh dr Aisah Dahlan berjalan sukses dengan diikuti 400 peserta. Sore harinya kami ke Dusun Ngasinan, Desa Garangan, Wonosamudro, Boyolali untuk meresmikan sumur artesis yang kami bangun sejak sebulan lalu berhasil mengeluarkan air satu liter per detik,” kata Direktur Utama, Sidik Ansori, Jumat.
Puncak acara milad Solopeduli, kata Sidik, akan dilaksanakan peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan gedung SMK IT Smart Informatika di Jl Pleret, Sumber, Banjarsari, Solo.
Sidik menjelaskan, SMK Gratis SOLOPEDULI atau yang dikenal sebagai SMKIT Smart Informatika Surakarta merupakan sekolah gratis 100% yang diperuntukkan bagi keluarga yatim atau dhuafa. Sekolah ini dirintis sejak 2009 silam telah sukses meluluskan 8 angkatan.
Melalui motonya, Islami, Terampil, dan Mandiri, selama ini SMK tesebut masih menyewa gedung bekas SD di Gremet, Manahan, Solo. “Alhamdulillah setelah selama 11 tahun kami mengontrak, Ahad mendatang kami akan mulai membangun gedung untuk SMK. Izin Membuat Bangunan sudah keluar, secara bertahap kami akan membangun gedung tiga lantai. Untuknitulah kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan gefung ini,” tambah Sidik.
Dikatakannya, dalam menyelenggarakan SMK IT Smart Informatika itu SOLOPEDULI menyinergikan kurikulum SMK untuk menyiapkan SDM yang siap kerja dan dapat berwirausaha, serta kurikulum Islam Terpadu yang menginternalisasi nilai-nilai pendidikan karakter sehingga terbentuk lulusan yang berkepribadian matang dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang kian pesat.
Sementara tentang program pembuatan sumur artesis di Dusun Ngasinan, Desa Garangan, Wonosamudro, Boyolali, Sidik menyebutkan bahwa dari hasil survei yang dilakukan tim SOLOPEDULI sumur artesis sangat dibutuhkan warga setempat.
“Setiap musim kemarau, warga harus berjalan minimal 2 km untuk memperoleh air bersih mereka juga harus bergantian dan berbagi air dengan warga lain. Untuk mengatasi hal itulah kami hadirkan Program Sumur Artesis sebagai solusi inovatif terhadap problematika kekeringan,” katanya.
Dengan program ini diharapkan akan memberikan solusi bagi permasalahan kekeringan dan ketersediaan air bersih untuk jangka panjang dengan konsep Pemberdayaan Masyarakat. (***)
