JNE Solo Bahagiakan UMKM dengan Layanan E-Fulfillment

JNE Solo Bahagiakan UMKM dengan Layanan E-Fulfillment
Customer Service JNE Cabang Solo (kanan) melayani pelanggan yang hendak mengirimkan paket di kantor JNE Cabang Solo, Kamis (31/12). (Foto dokumentasi JNE Solo)

Solo – PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE) Cabang Utama Solo berusaha membahagiakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan layanan pergudangan electronic-fulfillment (e-fulfillment). Dengan menggunakan fasilitas e-fulfillment, para pengusaha UMKM bisa fokus ke produksi dan penjualan, sementara terkait kebutuhan penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman barang dari para UMKM/seller ditangani semua oleh tim JNE.

Head Regional JNE Jateng-DIY, Marsudi, menjelaskan selain di cabang utama Solo, layanan e-fulfillment sudah ada di kantor cabang lain di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Layanan ini harapannya membantu UMKM agar bisnisnya terus berkembang pesat di era digital ini.

“Bahkan JNE juga membantu melakukan monitoring proses perjalanan pengiriman barang para UMKM/seller dari mulai pengiriman (first-mile) sampai dengan tahapan pengiriman ke alamat penerima (last-mile). Jadi para mitra UMKM/seller betul-betul diposisikan kembali menjadi juragan,” ujar Wakil Kepala Cabang JNE Solo, Agus Yunanto, saat dihubungi Hadila, 23 Desember 2020.

E-fulfillment adalah sebuah proses distribusi barang mulai dari penerimaan, penyimpanan, pengepakan, pengemasan, dan pengiriman order produk yang dikelola menggunakan Warehouse Management System

Yunanto menjelaskan melalui layanan e-fulfillment, mitra UMKM/seller bisa mengurangi biaya tetap (fixed cost) menjadi variable cost. Jika selama ini mitra UMKM/seller ada yang kesulitan mengenai kebutuhan pergudangan, kesulitan dalam proses pengemasan dan pengiriman,  biaya operasional SDM, atau harus menanggung biaya–biaya lainnya, JNE memfasilitasi semuanya dengan menyediakan e-fulfillment dilengkapi dengan Warehouse Management System yang sesuai dengan kebutuhan para  UMKM/seller.  Caranya, barang milik UMKM dititipkan di gudang JNE. Ketika ada order dari pembeli, semua pengerjaan terkait persiapan pengiriman, pengemasan, sampai tahap pengiriman, dikerjakan tim JNE.

Program tersebut, ungkapnya, di Solo sudah berlangsung sejak Februari 2020. Namun baru terbatas untuk puluhan UMKM yang tergabung dalam komunitas Yuk Bisnis. Saat ini, JNE Solo sedang menyiapkan tempat dan sistemnya, agar layanan e-fulfillment juga bisa dinikmati oleh semua UMKM secara umum. “Insya Allah akhir Januari atau selambat-lambatnya pertengahan Februari, layanan e-fullfilment sudah bisa diberikan kepada semua UMKM secara umum,” terangnya.

Layanan e-fulfillment, terangnya, merupakan salah satu cara JNE membahagikaan pelaku UMKM agar usaha mereka terus meningkat.

Salah satu pengusaha frozen food yang sudah menggunakan layanan e-fulfillment JNE Cabang Solo, Edi, mengaku sangat terbantu dengan fasilitas tersebut. Ia mulai menjadi salah satu mitra yang menggunakan layanan e-fulfillment sejak April 2020. Ketika terjadi pandemi virus Covid-19 dan pelaku usaha frozen food belum sebanyak sekarang, Edi sempat mendapatkan ribuan order setiap bulannya yang diproses dengan layanan e-fulfillment.

“Saat itu sedang ramai sekali. Jadi kami sangat terbantu dengan layanan e-fulfillment. Karena tenaga kami bisa fokus di produksi dan pemasaran. Soal pengemasan dan pengiriman sudah ditangani JNE. Jadi kami sangat senang dan sangat terbantu,” terangnya

Ketika saat ini mulai menjamur pelaku usaha frozen food, Edi masih bisa mendapatkan ratusan order setiap bulannya yang dilayani dengan fasilitas e-fulfillment JNE. “Kami menitip barang di gudang JNE. Jika ada order, tim JNE yang menangani pengemasan dan pengiriman. Kami sangat bersyukur ada layanan ini dari JNE,” ujarnya.

Yunanto menambahkan, pada 2021 JNE regional Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengadakan program Scale Up untuk para UMKM terpilih. Tujuannya untuk semakin mendorong pertumbuhan UMKM, khususnya di wilayah Soloraya. Melalui program ini, para UMKM akan diberikan pengetahuan bagaimana meningkatkan pertumbuhan bisnisnya melalui digital marketing. JNE menggandeng beberapa pihak yang selama ini fokus pada pengembangan digital marketing  untuk membagikan pengetahuannya kepada pelaku UMKM terpilih tersebut.

Pada tahun 2020, ungkapnya, JNE Solo setiap tiga bulan sekali sudah melakukan pembelajaran untuk pelaku UMKM di tiap kabupaten yang ada di wilayah Kantor Cabang Utama JNE Solo. Peserta diberikan materi tentang bisnis online secara menyeluruh. Semuanya diberikan secara gratis. JNE menggandeng beberapa pihak di kabupaten setempat. Misalnya dengan Dinas Perdagangan.

Sebelumnya, terang Yunanto, JNE Cabang Solo juga sudah meluncurkan kebijakan yang sangat membantu para UMKM dan masyarakat pada umumnya. Yakni pemberlakuan program tarif tunggal sejak Januari 2019. Tarif tunggal berlaku untuk pengiriman dari dan ke Solo, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen. Ongkos kirim layanan Reguler dari dan ke tujuh kota tersebut yang awalnya Rp 8.000/kg disesuaikan menjadi Rp 6.000/kg. Sedangkan, ongkos kirim layanan YES yang semula Rp 14.000-Rp 18.000/kg, menjadi Rp 12.000/kg.

Kebijakan pemberlakuan tarif tunggal, ungkapnya, merupakan salah satu usaha JNE untuk menciptakan strategi pasar guna mendorong pertumbuhan dan peningkatan penjualan, karena kuantitas pengiriman di wilayah Soloraya cukup tinggi.

Sejak program ini diluncurkan, kata Yunanto, secara umum respons pasar bagus. Terbukti jumlah pengiriman baik dari pelanggan korporasi maupun pelanggan retail ada kenaikan sekitar 25%.

Berbagai program tersebut, ungkapnya, menjadi salah satu komitmen JNE untuk membantu UMKM, senantiasa berbagi kebahagiaan agar maju secara bersama-sama.  Terlebih saat ini terjadi banyak perubahan perilaku masyarakat, dimana selama pandemi virus Covid-19 banyak masyarakat yang lebih memilih berbelanja secara online. “Sehingga kebijakan pemberlakuan tarif tunggal ini sangat membantu UMKM dan masyarakat,” ujarnya.

Seorang pelaku UMKM asal Solo yang fokus di penjualan fashion, Masyfuah, mengungkapkan, di antara berbagai ekspedisi lainnya, JNE menjadi ekspedisi yang paling diminati para pelanggan. Jika ada order, kebanyakan pembeli memilih dikirim dengan ekspedisi JNE.

“Setiap hari biasanya ada 2-3 paket yang dikirim via JNE. Semua atas permintaan pelanggan. Biasanya karena mereka sudah merasa puas dengan pelayanan JNE, jadi selalu pakai JNE,” ujarnya.

Berbagi Bahagia dengan Masyarakat

Tak hanya dengan UMKM, Yunanto juga menyampaikan, JNE Cabang Solo juga rutin membagikan kebahagiaan kepada masyarakat secara luas melalui program Customer Social Responsibility (CSR). Hal itu sesuai amanah dari founder JNE agar 2,5% penghasilan disalurkan kepada mereka yang berhak menerima. Di awal tahun 2020, JNE Cabang Solo menyalurkan 1.000 santunan kepada anak yatim, baik yang muslim maupun nonmuslim. Beberapa kali, JNE juga menyalurkan air bersih ke beberapa daerah yang mengalami kekeringan, seperti Wonogiri, Sukoharjo, Sragen.

“Kita juga pernah kerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah untuk penyaluran bantuan  alat pelindung diri (APD), pengiriman bantuan meja khusus untuk cuci tangan di pasar-pasar, dengan pemberlakuan tarif khusus. Ada juga kerja sama dengan beberapa pihak untuk pengiriman APD secara gratis,” terangnya.

Demikian halnya ketika ada bencana alam, seperti di Palu, Mataram, JNE Solo bekerja sama dengan beberapa pihak mengirimkan bantuan bagi para korban, tanpa dipungut biaya sedikit pun.

Yunanto mengakui, pandemi virus Covid-19, telah mengubah banyak perilaku masyarakat dunia. Jika dahulu pengiriman dari UMKM lebih banyak di bidang fashion, sekarang semakin banyak item barang yang dikirim. Misalnya masker, APD, dan makanan penjaga imunitas tubuh seperti madu dan lainnya. <Eni Widiastuti>

 

#jne #jne30tahun

#connectinghappiness

#30tahunbahagiabersama

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos