SOLO, HADILA – Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah dan Wakaf SOLOPEDULI, sepanjang tahun 2020 berhasil menghimpun dana sebesar Rp25 Miliar dari para donatur. Dana sebesar itu, setidaknya telah membahagiakan lebih dari 400.000 mustahik di Jateng dan sejumlah wilayah Indonesia lainnya sebagai penerima manfaat.
Tentu tidak mudah dalam amanah umat di masa pandemi seperti saat ini. Baik mitra, kami maupun penerima manfaat donasi juga terpapar Covid-19, sehingga kinerja lembaga tidak senormal seperti biasanya, ”papar Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori, saat laporan Kinerja SOLOPEDULI Tahun 2020 kepada Ketua Dewan Pembina, Danie H Soe’oed, di Kantor Yayasan Solopeduli, Bolon, Colomadu, Karanganyar, pekan lalu.
Selain Ketua Yayasan Solopeduli, hadir pula dalam Rapat Penyampaian Kinerja Th 2020 dan Rencana Kerja 2021 SOLOPEDULI itu Anggota Dewan Pembina Mulyanto Utomo dan Supomo, Sekretaris Yayasan Sigit A Hastomo, serta Bendahara Eni Widyastuti.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Solopeduli Danie H Soe’oed menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras yang telah dilakukan oleh seluruh jajaran SOLOPEDULI. “Pandemi ini tepatnya justru menjadikan tantangan bagi seluruh jajaran kawan-kawan di SOLOPEDULI. Tidak perlu berkecil hati, karena semuanya tentu sudah atas kehendak Allah swt, ”paparnya.
Danie Soe’oed kembali mengingatkan bahwa SOLOPEDULI adalah lembaga sosial yang tidak mencari keuntungan. Meski demikan, bukan berarti karyawan lantas tidak dipedulikan. “Jangan sampai kawan-kawan SOLOPEDULI yang tugasnya melayani dan mengurusi dhuafa ini juga orang-orang dhuafa. Mereka harus hidup dengan cukup, sesuai standar kehidupan. Mereka harus sejahtera, ”pesan Danie Soe’oed.
Pada kesempatan itu, Sidik juga melaporkan bahwa penghimpunan dana sepanjang lima tahun terakhir selalu meningkat. Jika pada tahun 2016 dana yang dihimpun mencapai Rp14,4 miliar, tahun 2017 Rp16,8 miliar, tahun 2018 Rp21,3 miliar, dan tahun 2019 Rp24,5 miliar, maka pada tahun 2020 berhasil menghimpun dana Rp25,4 miliar.
“Perlu juga disyukuri, meskipun ada penurunan pada bagian Penerima Manfaat tetapi secara global justru jumlah Penerima Manfaat Solopeduli meningkat 41,5% dengan penambahan 133.946 jiwa,” jelas Sidik.
Jika pada tahun 2019 jumlah penerima manfaat pada tahun 2019 adalah 322.754 jiwa, maka pada tahun 2020 lalu jumlah penerima manfaatnya mencapai 456.700 jiwa. “Perihal ini perlu diapresiasi, karena ini menandakan bahwa Mitra Kepanitiaan Zakat (MKZ) sudah memenuhi standarisasi dalam badan ZIS serta pelaporannya hingga penerima manfaat,” jelas Sidik Ansori.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah bersinergi dalam berbagai program keummatan di SOLOPEDULI, baik unsur donatur, mustahik dan seluruh stakeholder sehingga laporan tahun 2020 bisa tersusun dan sesuai dengan perencanaan.
Setelah diserahkan kepada Dewan Pembina dan ditandatangani, Laporan Kinerja SOLOPEDULI 2020 itu menurut Sidik, akan mewujudkan akuntan publik untuk diaudit. “Semoga semua aktivitas kami menjadi investasi yang tercatat di buku amal sholih kita semua, yang kelak kita akan pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Aamiin… ”(***)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *