4 Konsekuensi Iman Kepada Allah Ta’ala

4 Konsekuensi Iman Kepada Allah Ta’ala

وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ

Dan Dialah Allah, baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.” (Q.S. Al-An’aam (6):3)

 

Kilas Penjelasan

Allah Ta’ala menegaskan bahwa Tuhan yang memiliki  hak-hak ketuhanan yang tidak dimiliki siapa pun selain-Nya, Tuhan yang wajib bagi kalian untuk menyembah-Nya dengan penuh keikhlasan dan memuji-Nya dengan penuh ketulusan, Dialah Allah yang menguasai langit dan bumi, yang mengetahui apa yang kalian sembunyikan maupun apa yang kalian tampakkan, yang mengetahui apa yang kalian usahakan sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Itulah Tuhan yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan, bukan sesembahan-sesembahan lain yang tidak mampu memberi mudarat dan manfaat sedikit pun.(Ath-Thabari/11/261)

Dan Dialah Allah baik di langit maupun di bumi.” Para ulama telah memberikan penafsiran dan penjelasan yang beragam mengenai ayat di atas. Dari beragamnya penafsiran itu, kita mengetahui bahwa para ulama menafsirkan ayat di atas berdasarkan pemahaman mereka bahwa iman kepada Allah itu memiliki empat konsekuensi.

 Pertama, Iman kepada Wujud dan Keberadaan Allah

Konsekuensi pertama dari keimanan kepada Allah adalah iman kepada wujud Allah. Hal ini dapat kita simpulkan dari penafsiran  Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari,” Dialah Allah Yang berada di langit.” Jadi, kita wajib mengimani dan meyakini adanya Allah dan menentang ajaran ateis yang mengingkari adanya Tuhan. Namun, mengimani adanya Allah Ta’ala semata belum cukup untuk mengantarkan seorang hamba menjadi muslim.

Kedua, Iman Kepada Rububiyah Allah

Konsekuensi kedua dari iman kepada Allah adalah iman kepada rububiyah Allah. Yakni di samping mengimani adanya Allah, kita berkewajiban mengimani bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan segalanya, memberi rezeki, mengatur alam semesta, yang menghidupkan dan mematikan serta menguasai semua makhluk-Nya. Hal ini dapat kita simpulkan dari penafsiran Az Zajjaj bahwa Allah adalah Tuhan yang mengatur apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Namun, iman kepada rububiyah Allah saja belum cukup untuk mengantarkan seseorang menjadi muslim.

Ketiga, Iman Kepada Asma dan Sifat Allah

Konsekuensi ketiga dari iman kepada Allah adalah iman kepada asma dan sifat Allah. Hal ini dapat kita simpulkan dari penafsiran sebagian ulama, ”Dia-lah Allah yang mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan di langit dan di bumi.”

Hal ini dikarenakan  ilmu atau pengetahuan adalah salah satu sifat Allah dan Al ‘Alim (Yang Maha Mengetahui) adalah salah satu asma Allah Ta’ala. Jadi, kita wajib mengimani bahwa Allah memiliki asma dan sifat yang sempurna sesuai dengan keagungan Dzat-Nya dan keluasan kuasa-Nya. Kendati demikian, keimanan terhadap asma dan sifat Allah saja belum cukup menjadikan seorang hamba menjadi muslim.

Keempat, Iman kepada Uluhiyah Allah

Konsekuensi keempat dari iman kepada Allah adalah iman kepada uluhiyah-Nya. Yaitu meyakini dan mengimani bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah dan diibadahi. Hal ini dapat kita simpulkan dari penafsiran Ibnu Al-Anbari, bahwa makna ayat di atas adalah,”Dialah Allah Tuhan yang disembah di langit dan Tuhan yang disembah di bumi.”

Keimanan kepada uluhiyah Allah inilah yang mengantarkan seorang hamba menjadi muslim. Karena sebagaimana kita ketahui, orang-orang kafir jahiliah telah mengakui adanya Allah, mengakui rububiyah-Nya dan mengimani asma dan sifat-Nya. Namun mereka tidak mau menyembah Allah. Justru mereka menyembah sesembahan selain Allah.

Jadi, iman kepada Allah harus mencakup iman kepada wujud Allah, rububiyah-Nya, asma dan sifat-Nya, serta melengkapinya dengan ketundukan diri kita untuk selalu menyembah dan beribadah kepada Allah Ta’ala tanpa menyekutukan-Nya dengan sesembahan apa pun selain-Nya. Wallahu a’lamu bishawab. <>

 Oleh: Ustaz Fachruddin Lc (Pengasuh Pesantren Abi Ummi Boyolali)

 

1 comment

Berita Lainnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

1 Comment

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos