KLATEN, HADILA – Bidang Pendayagunaan SOLOPEDULI terus melaksanakan program sosial kemasyarakatannya dengan membantu warga yang rumahnya terbakar di Klaten serta menyalurkan dana beasiswa kepada sejumlah pelajar di Solo.
Bagian Humas SOLOPEDULI menyampaikan, seorang warga Banaran, Delanggu, Klaten, bernama Sri Wahyuni kehilangan rumah beserta seluruh isinya karena ludes terbakar beberapa hari lalu. “Saat itu saya sedang bertugas mengawasi PAS (Penilaian Akhir Sekolah) di SMPN 1 Delanggu,” kata Sri Wahyuni.
Kini ia hanya bisa pasrah dan bersabar atas musibah yang terjadi pada diri dan keluarganya itu. Dia menganggap hal itu sebagai ujian. “Saat peristiwa kebakaran terjadi, tak ada satu pun yang ada di rumah. Semuanya sedang keluar rumah.”
Semenjak peristiwa kebakaran yang meluluhlantakk rumah beserta seisinya pada Senin (23/11/2020) silam itu, Ibu Sri Wahyuni dan keluarga mengaku tetap harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun karena saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19, Sri Wahyuni mengaku penghasilannya sangat terbatas, sementara dia juga dituntut untuk mulai membangun kehidupan keluarganya. ”Saya harus tetap tabah dan semangat bekerja walau sedang pandemi,” ungkapnya.
Terkait dengan musibah yang menimpanya itulah, bidang Pendayagunaan SOLOPEDULI yang memperoleh informasi atas yang dialami Sei Wahyuni berinsiatif datang ke kediamannya yang tinggal puing sekaligus menyalurkan bantuan untuk Sri Wahyuni dan keluarga.
Bantuan berupa sembako berisi beras, minyak goreng, gula, mie instan, kecap, susu, teh, biskuit dan wafer diterima kakak Sri Wahyuni, seorang lelaki yang juga sudah renta. ”Semoga bantuan yang sedikit ini bisa meringankan kebutuhan Ibu Sri Wahyunu sekeluarga. Mudah-mudahan keluarga tetap tabah dan bisa terus menjaga semangat menata kembali kehidupan,” kata Kepala Cabang SOLOPEDULI Klaten, Dimas Triwardoyo.
Beasiswa Yatim dan Dhuafa
Sementara itu, di Boyolali Bidang Pendayagunaan SOLOPEDULI Cabang Boyolali juga melakukan programnya dengan mendistribusikan beasiswa kepada ratusan anak yatim dan dhuafa. Penyaluran secara simbolis diserahkan kepada empat siswa SDN 1 Mudal, Boyolali, Senin (7/12/2020).
Anggota tim penyaluran SOLOPEDULI, Adam Aryo Gumilar, menjelaskan periode sebelumnya semua beasiswa disalurkan melalui transfer ke rekening sekolah. ”Kali ini siswa penerima manfaat masing-masing mendapatkan beasiswa Rp600 ribu untuk dipergunakan sebagai biaya pendidikan,” jelasnya.
Selain memperoleh uang beasiswa, mereka juga mendapatkan pembinaan pengembangan kapasitas yang dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali. ”Program pengembangan kapasitas ini wajib diikuti penerima beasiswa untuk meningkatkan wawasan dan sepiritualitas siswa sebagai generasi penerus bangsa, mandiri, punya kepedulian dan aspek pribadi positif lainnya,” imbuh Adam Aryo Gumilar. (***)