Hadila.co.id — Pada hakikatnya, dunia anak adalah dunia bermain. Maka dari itu, kebanyakan anak sangat suka bermain. Itulah sebabnya banyak orang tua yang sengaja memanfaatkan game online di ponsel, komputer, atau gadget lain untuk membuat anak-anak tenang—tidak rewel. Namun, terlalu sering bermain game online dapat berdampak buruk pada kesehatan anak.
Bermain game online memang mengasyikkan. Namun, permainan online di ponsel atau komputer ini dapat membuat anak kecanduan. Seperti halnya alkohol, game online juga bersifat candu.
Disebut demikian karena selama bermain anak cenderung tidak akan memperhatikan hal-hal di sekitarnya. Ia jadi penasaran dengan tantangan selanjutnya dalam game, sehingga enggan meninggalkan gadget sebentar saja. Bahkan, ia menolak untuk bermain di luar dengan teman-teman seusianya.
Apabila dibiarkan, kesehatan dan pengembangan diri anak bisa terganggu. Paparan cahaya biru dari gadget bisa membuat mata lelah dan merusak mata. Kemudian, jari dan tangannya yang terus bergerak secara berulang juga akan terasa sakit, dorongan kuat untuk terus bermain juga bisa berdampak buruk pada kepribadian dan prestasi anak. Ia akan lebih sering berbohong, tidur lebih malam, dan meniru kekerasan dari permainan tersebut.
Lantas, bagaimana cara menjaga anak-anak kita agar tak sampai kecanduan game online? Menurut Dr. Fetty Ernawati, S.Psi., M.Pd., Dosen Psikologi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, jika anak sudah kecanduan, untuk mengobatinya tidak mudah. Maka, mencegah adalah langkah terpenting yang harus dilakukan oleh orang tua.
Investasi Waktu untuk Anak
Banyak orang tua yang ‘mengotak-ngotakkan’ antara kuantitas dan kualitas waktu. Anggapan seperti, “Saya memang tak banyak meluangkan waktu, tetapi ketika ada waktu saya selalu bersenang-senang dengan anak“ menjadi andalannya.
Untuk mempunyai kualitas waktu dengan anak, orang tua perlu meluangkan sebanyak mungkin waktu bersama anak-anaknya. Kebersamaan yang lebih sering dengan anak, menjadi momen untuk membangun kepercayaan, saling mempelajari bahasa cinta masing-masing antara orang tua-anak, selain juga memahami sepenuhnya karakter anak.
Momen berkualitas bersama anak tercipta dari aktivitas sederhana, tetapi sering. “Mulai saja dengan selalu berbicara dengan anak mengenai aktivitasnya seharian. Hal itu akan membuat anak lebih nyaman dan lebih senang bersama orang tua, dari pada dengan gadgetnya,” jelas Fetty.
Kunci dan Amankan Gadget dari Jangkauan Anak
Amankan atau sembunyikan gadget atau perangkat game dari jangkauan anak hingga batas waktu yang menurut kita tepat. Misalnya, satu atau dua pekan. Atau bisa juga kita mengamankan perangkat game mereka pada hari-hari sekolah dan hanya mengeluarkannya pada akhir pekan atau hari libur.
Jangan lupa untuk selalu mendampingi anak ketika mereka bermain. Jangan gunakan game sebagai pengalih perhatian anak agar mereka tidak mengganggu kita bekerja atau menyelesaikan pekerjaan rumah.
“Menyembuhkan anak dari kecanduan game mungkin akan menyita banyak waktu dan perhatian kita. Namun dengan keyakinan dan cinta kasih pasti upaya kita akan berhasil,” tegasnya.
Bersikaplah Tegas
Saat waktu main gadgetnya sudah habis, menyuruh anak berhenti main pasti sangat sulit. Mungkin ia akan terus mengulur waktu bahkan tantrum. Jika sudah seperti, jangan memanjakan anak dan membiarkannya main kembali. Cobalah bersikap tegas dengan mengambil atau matikan gadgetnya secara paksa.
Supaya pikirannya tidak lagi terpusat pada permainan, kita harus mengajaknya melakukan aktivitas lain. Misalnya, menyuruhnya mandi, makan, atau membantu beres-beres.
Isi Waktu dengan Kegiatan yang Menyenangkan
Mengurangi waktunya bermain, memang mencegah anak kecanduan game online. Namun, ini akan membuatnya mudah bosan. Nah, untuk mengatasinya, kita perlu mencari kegiatan pengganti yang menyenangkan, seperti mengajaknya berbelanja, menyiram tanaman, membersihkan halaman, atau kegiatan bersama lainnya yang menyenangkan.
Anak adalah harapan kita di hari tua nanti. Jika anak salah didikan, salah pergaulan, atau bahkan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, maka akan merugi besar bagi ia dan kita.
Maka dari itu, agar anak kita sukses mulai dini dan tak terpengaruh dengan game online, kuncinya ada di orang tua. Kita harus membangun kedekatan dengan anak, ajak anak lebih sering berkomunikasi dan melakukan suatu kegiatan di dunia nyata bukan di dunia maya. Semakin dekat dan harmonis hubungan antara anak dan orang tua, maka anak akan lebih fokus pada hal-hal yang baik-baik. <>