Untuk mengajarkan empati pada ananda, ajarkan ananda untuk mengenali emosinya. Emosi marah, sedih, gembira, takut. Biasakan untuk bertanya padanya, apa yang dia rasakan. Misalnya, saat dia sedang bertengkar dengan saudara, tanyakan apa yang dia rasakan. Marah kah, atau sedih. Atau saat dia diajak ke kebun binatang, apa yang dia rasakan. Gembira kah, atau justru takut. Semakin banyak pengalaman yang dia rasakan, semakin banyak pula ekspresi emosi yang bisa dia tunjukkan. Pengenalan terhadap emosi diri akan membantu ananda untuk belajar memahami emosi orang lain.
Selanjutnya, biasakan ananda untuk mengucapkan terima kasih, tolong, dan maaf. Terima kasih saat ada orang lain yang memberikan atau melakukan sesuatu untuknya, tolong saat ingin meminta orang lain melakukan sesuatu untuknya, dan maaf saat dia berbuat kesalahan. Sebutkan dengan jelas, apa yang membuat dia harus mengatakan ketiga kata tersebut agar dia menjadi lebih paham. Misalnya, ‘Ayo Kakak minta maaf sama adik, karena kamu sudah merebut mainannya.’
Hal lain yang tidak kalah penting adalah dengan memberikan contoh yang konsisten kepada anak tentang perilaku-perilaku yang baik. Misalnya, mengajak anak untuk menyayangi hewan. Tunjukkan bahwa hewan adalah makhluk Allah Swt yang harus disayangi juga. Anak akan menirukan perilaku orangtua, sehingga sebisa mungkin, berikanlah contoh yang baik pula. Saat anak melihat bunda atau ayah bersikap buruk pada orang lain, misalnya asisten rumah tangga, tentu dia akan menirukannya. Satu lagi, berikanlah pujian saat ananda melakukan hal yang baik agar dia juga merasa termotivasi, dan menerapkan perilaku baik dalam kehidupannya sehari-hari. Selamat berempati ya, Bunda! <>
- 1
- 2