Hadila – Asalamualaikum, Dokter. Apakah wajar jika lansia (usia 70an tahun) sering merasa capek dan pusing? Padahal, tidak banyak melakukan aktivitas. Bagaimana cara mengatasinya? [Hamba Allah]
Konsultan: dr. Rari Dewinda Sudarmaji Filiana (Dokter Klinik Rawat Inap SOLOPEDULI Jebres, Surakarta)
Wa’alaikumsalam. Lansia berbeda dengan orang dewasa yang lebih muda, lansia harus menanggung berbagai kondisi, mulai dari kesehatan hingga penyakit, kebutuhan sosio-fisiologis hingga spiritual, dan beradaptasi dengan kondisi yang tidak sesuai.
Kondisi fisik lansia juga rentan terhadap berbagai kondisi yang tidak menyenangkan, seperti mudah terserang penyakit degeneratif, mudah stres, berkurangnya kemampuan kerja, juga mengeluh mudah lelah (fatigue), suatu kondisi yang ditandai dengan perasaan lelah atau ketidakmampuan fisik untuk beraktivitas.
Salah satu penyebab potensial kelelahan, termasuk kelelahan pada lansia adalah hilangnya fungsi mitokondria. Mitokondria adalah “pembangkit tenaga” sel dan menghasilkan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP) untuk mendukung setiap proses dalam tubuh. Hilangnya fungsi mitokondria terjadi secara alami seiring bertambahnya usia.
Penyebab umum kelelahan lainnya pada lansia mungkin terkait sistem kardiovaskular, karena penuaan menyebabkan kerusakan fungsional dan struktural pada sistem kardiovaskular. Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Aturan umumnya adalah minum air meskipun tidak haus, dan makan makanan kaya air seperti buah dan sup.
Untuk masalah kedua, yaitu sakit kepala. Sakit kepala merupakan gejala yang umum terjadi pada lansia. Kebanyakan sakit kepala tidak serius dan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, minum cukup air, dan istirahat yang cukup. Namun, beberapa sakit kepala, terutama pada lansia, memerlukan pengobatan lebih lanjut karena kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.
Berikut beberapa penyebab sakit kepala pada lansia: Migrain, dapat disertai gejala lain seperti gangguan penglihatan (buta sementara dan kehilangan penglihatan pada satu sisi), rasa gatal kesemutan, rasa berat pada anggota badan, sulit berbicara, serta pusing.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meredakan sakit kepala, antara lain (1) istirahat yang cukup 8 jam per hari, (2) perbanyak makan makanan bergizi dan minum cairan, (3) konsumsi asetaminofen atau paracetamol sesuai anjuran untuk meredakan sakit kepala, dan (4) hindari pencetus sakit kepala (stres, konsumsi kopi/kafein). <Dimuat di Majalah Hadila cetak edisi Mei 2024>
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *