Assalamualaikum. Saya ibu rumah tangga umur 31 tahun sudah punya anak 1. Saya telah berselingkuh dengan laki-laki lain. Bahkan saya masih terus berhubungan hingga hamil muda. Sebenarnya saya dan dia sudah berusaha untuk saling melupakan, tetapi rasanya sulit sekali dan enggak bisa. Tolong kasih solusinya agar aku bisa melupakan laki-laki itu. (Hamba Allah Swt)
Konsultan Keluarga: Farida Nur’aini
Wa’alaikumsalam wr wb. Saudaraku, melupakan dan meninggalkan selingkuhan merupakan hal yang wajib dilakukan karena hal ini sangat berkaitan dengan kehidupan dunia sampai akhirat. Apalagi sampai berzina dan Anda hamil. Rasulullah Saw bersabda bahwa berzina akan dibalas oleh Allah ketika pezina masih hidup di dunia. ” Dua kejahatan akan dibalas oleh Allah ketika di dunia: zina dan durhaka kepada ibu bapak.” (H.R. Thobaroni)
“Balasan dosa zina di dunia ialah lenyapnya cahaya dari mukanya, memendekkan umur, mengekalkan kemiskinan. Adapun balasan di akhirat ialah kemurkaan Allah Ta’ala, hisab (perhitungan) yang buruk dan siksaan di neraka. (H.R. Baihaqi). Astagfirullah. berat, berat sekali murka Alllah Swt terhadap pezina. Untuk itu, sebelum murka Allah datang bertubi-tubi maka segeralah berhenti berselingkuh dan bertobat.
Berikut beberapa saran saya:
Pertama, pastikan anak yang ada dalam kandungan tersebut anak siapa. Apakah anak suami atau hasil dari selingkuhan Anda. Untuk hal ini silakan tanya kepada ahlinya. Masalah ini harus segera dipastikan karena berkaitan dengan perwalian, warisan dan banyak hal lain. Panjang sekali urusan ini. Tapi inilah risiko dari perbuatan Anda sendiri. Bermain-main dengan dosa, maka Anda harus siap menanggung segala risikonya. Hadapilah dengan tegar. Seberat apapun jalani saja. Inilah cara menebus dosa Anda.
Kedua, apapun yang terjadi, Anda harus kembali kepada suami dan anak. Bayangkan kalau Anda berada di pihak suami. Pasti kecewa sekali. Hancur hati. Suami pasti menginginkan istri yang sholehah, yang pintar menjaga cinta agar menjadi keluarga sakinah. Tapi kenyataannya, Anda berkhianat. Sungguh ini melukai hati suami. Demikian juga anak. Apa yang akan dibanggakan anak dari ibunya yang berselingkuh? Ibu yang seharusnya menjadi panutan, teladan, dan membimbing dalam kebenaran justru berbuat hal yang memalukan. Bisa jadi anak Anda malu punya ibu yang seperti Anda. Maka tebuslah ini. Raih kembali posisi ibu yang baik, yang mencintai keluarga sepenuh hati. Yang merawat dan mendidik anak-anak dalam pendidikan yang sesuai agama.
Ketiga, alhamdulilah ada niat baik dari Anda dan selingkuhan untuk berhenti. Ini adalah kata hati nurani. Kebenaran dari diri sendiri. Maka segera lakukan. Jangan menunda-nunda lagi. Jangan menunggu azab Allah yang luar biasa beratnya.
Caranya segera tentukan batas waktu untuk mengakhiri semua. Semakin cepat semakin baik. Misal, hari ini akan berhenti. Segera sampaikan ke dia bahwa Anda akan berhenti berhubungan hari ini. Tulis niat Anda, tempelkan di tempat yang Anda mudah melihatnya. Jadikan itu sebagai pengingat bahwa Anda benar-benar serius mau berhenti.
Tata hati, tata pikiran. Yakinkan bahwa Anda bisa insaf.. Minta kekuatan dari Allah Swt. Kemudian blokir semua media sosialnya. Mulai dari nomor handphone, Whatsapp, Facebook dan lain-lain. Blokir. Dari sekarang sampai selamanya. Jangan pernah menghubunginya lagi.
Setelah itu sangat mungkin Anda akan menangis meraung-raung. Kangen yang mendera bertubi-tubi. Dan perasaan menyesal karena sudah memutuskan hubungan. Ada kekuatan yang hebat yang mendorong untuk berhubungan kembali. Semua ini dilakukan dan diskenario oleh setan laknatullah. Dialah yang membuat Anda berat berpisah dengan selingkuhan. Dia yang membuat Anda rindu berat, pengin balikan, pengin selingkuh lagi. Mengapa setan melakukan itu? Karen dia ingin menyeret Anda bersamanya di neraka. Diazab Allah bersama-sama di neraka. Maka, lawan kekuatan setan itu. Lawan dengan cara melakukan Salat Tobat. Minta ampun kepada Allah Swt. Lakukan salat malam secara rutin, baca Alquran setiap hari, dan banyak-banyaklah bersedekah.
Keempat, carilah teman yang baik, yang paham agama dan bisa menguatkan hati untuk benar-benar bisa membersihkan diri. Bila hati sedang galau, temui dia. Mintalah saran-sarannya. Ini adalah usaha penguat selain terus minta ampun dan pertolongan kepada Allah Swt.
Kelima, camkan pada diri sendiri. Ini yang terakhir. Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama. Karena hanya orang bodohlah yang bisa terjatuh di lubang sama. Benar-benar jaga diri, dekatkan diri pada Allah dengan banyak beribadah.
Keenam, pergilah ke orangtua anda. Minta maaflah atas segala yang Anda lakukan. Anda sudah mengecewakan orangtua yang sudah mendidik dengan segala susah payah. Mintalah ampun dan minta doa restu orangtua. Ingat, rida Allah tergantung rida orangtua. Perbaiki hubungan dengan orangtua. <Dimuat di Majalah hadila Edisi Agustus 2018>