SOLO, HADILA — Ustaz Bambang Nugroho Putro mengingatkan, muslim terbaik adalah mereka yang merencanakan dan mempersiapkan masa depannya secara matang. Terlebih persiapan dan bekal untuk perjalanan panjang ke akherat.
“Sebagai pendamping jamaah umroh, misalnya, saya harus menyiapkan paspor, visa, tiket pesawat, transportasi dan akomodasi sehingga semuanya bisa berjalan lancar dan memuaskan,” kata ustaz Bambang Nugroho Putro saat menjadi pembicara dalam Pengajian Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ranting Mojosongo, di Masjid Baiturrahman, Mojosongo, Jebres, Solo, Ahad (3/11/2019).
Karena itulah, lanjut Ustaz Bambang, sejak sekarang setiap muslim harus menyiapkan bekal masa depan menuju akhirat dengan iman, amal soleh, dan doa-doa yang terbaik.
“Kita semua akan kembali kepada Allah, itu pasti. Oleh karena itu kita semua harus senantiasa menjaga keimanan kita, amal ibadah kita, doa-doa kita agar ketika sakaratul maut kita diringankan, saat meninggal dalam keadaan husnul khotimah,” tambah ustaz Bambang di hadapan sekitar 200 anggota IPHI Ranting Mojosongo.
Sementara Ketua IPHI Ranting Mojosongo H Bedjo Hadisusanto dalam kata sambutannya mengatakan bahwa perkumpulan haji seperti ini penting untuk selalu dilestarikan guna menjaga kemabruran dan juga silaturahmi antar jemaah haji.
Mengingat Masa Depan
Lebih lanjut, mengutip Alquran Surah Al-Hasyr 59: Ayat 18, ustaz Bambang Nugroho Putro menyebutkan Allah berfirman agar setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18).
Dengan demikian, lanjut ustaz Bambang, muslim terbaik adalah mereka yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk masa depan setelah kematian. “Doa terbaik agar husnul khotimah, doa terbaik agar dilspangkan kuburnya, doa terbaik agar selamat pada hari kiamat, hari kebangkitan, saat dihisab di Padang Mahsyar dan akhirnya masuk surga,” urai ustaz Bambang. (***)
