Hadila.co.id –Assalamualaikum. Saya punya suami. Dulu suami saya pernah selingkuh. Sampai saat ini masih sering bohong kepada saya, hutang jutaan kepada teman pun tidak bilang kepada saya. Apa yang harus saya lakukan ustazah? Apa saya harus bertahan dengan suami seperti itu? Terima kasih (ukhti di sukoharjo, 085725556xxx)
Wa’alaikumsalam Wr.Wb. Saudaraku yang baik, memaafkan memang memerlukan energi besar. Hanya orang yang berjiwa besar yang bisa melakukannya. Tidak ada manusia yang sempurna. Kita pun tak luput dari dosa.
Sebelum membahas lebih lanjut sudahkah Ibu mengetahui penyebab suami selingkuh? Apakah karena dia lemah iman sehingga mudah tergoda? Atau suami yang digoda? Atau maaf, suami kurang puas dengan Ibu?
Jika suami tergoda maka Ibu berkewajiban mengingatkan. Tentu cara mengingatkan menjadi kunci keberhasilan masuk tidaknya pengingatan itu. Laki-laki itu mempunyai harga diri yang tinggi. Dia tidak mau terlihat lemah atau salah di depan istri. Jika dia merasa dinasehati istrinya, bisa jadi bukannya sadar tetapi justru emosi. Nah, cara mengingatkan ini yang harus tepat agar tidak terlihat dan mengesankan menggurui.
Jika suami yang digoda, maka perkuat benteng pertahanan istri. Yakinkan bahwa Ibu adalah istri yang hebat, bisa memberikan kepuasan lahir batin kepada suami. Ini adalah tindakan preventif.
Sikapi dengan penuh keikhlasan. Setiap orang mempunyai ujian masing-masing. Jadikan ujian ini sebagai bagian dari proses kehidupan, jangan ditolak. Karena dengan menolak ujian kita makin sulit menghadapinya.
Maafkan suami. Berat memang memaafkan orang yang menyakiti hati kita. Tetapi dengan memaafkan kita sudah membantu diri sendiri menjadi lebih baik. Jika masih teringat akhlak suami yang menyakitkan segeralah istighfar. Minta kekuatan dari Allah Swt.
Tutuplah kasus itu, jangan dibuka atau dibicarakan lagi. Husnudzon bahwa semua sudah selesai. Ini perlu kekuatan hati yang lebih. Tahan diri untuk tidak mengungkit kesalahan suami. Suami sudah kembali ke keluarga, terima sebaik-baiknya. Kembalilah bersikap sebagai seharusnya istri. Melayani dengan baik, menghormati dan mentaatinya.
Soal hutang suami, itu urusan suami. Motivasi suami agar bisa melunasi hutangnya. Berpikirlah hanya ke depan, apa yang harus dilakukan agar rumah tangga menjadi lebih baik. Demikian jawaban saya, Bu. Kedepankan rasa syukur, karena Allah Swt pasti sudah menakar semua ujian yang sesuai dengan kemampuan kita. Wallahu’alam bishshowab.