Hadila.co.id — Assalamu’alaikum. Saya gadis (26), PNS, dari keluarga yang dipandang berada. Sedang proses taaruf dengan lelaki berprofesi cleaning service (CS).
Dalam hati, saya tidak memandangnya hanya dari segi harta. Karena saya percaya rezeki Allah, bagi semua hambaNya. Tapi saya masih merasa takut pada masa depan nanti. Bagaimana kalau masyarakat mencemooh? Mohon nasihatnya. (08989831xxx)
Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Saudariku, bersyukurlah sudah ada ikhwan yang datang proses taaruf dan siap menjalin ikatan rumahtangga. Karena banyak saudara kita yang akhwat masih menunggu/ mencari calon pendamping hidup.
Tak ada yang sempurna di dunia. Keputusan Anda menerima calon suami berprofesi CS memang butuh ketahanan mental, karena masih ada sebagian masyarakat yang memandang ‘kurang keren’ profesi ini.
Sebagai Muslim kita harus mengembalikan semua urusan kepada Allah Swt, yakin bahwa apa yang terjadi pada kita adalah kehendak Allah Swt. Sehingga yang terpenting adalah menerima, lalu menyikapinya.
Pertama, khusnudzon-lah bahwa dia adalah lelaki yang tepat dan terbaik bagi Anda. Allah Swt berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” [Q. S. Al-Baqarah (2): 216]
Tata hati dan pikiran. Allah itu sesuai prasangka hambaNya. Bila kita berpikir baik maka yang terjadi baik. Tapi bila kita sendiri ragu, maka kita pun jadi gamang melangkah.
Bebaskan diri dari ketakutan pada omongan orang. Kalau pun iya, bahwa orang akan membicarakan, mencibir, dan merendahkan, tidak akan bertahan lama. Karena tiap orang punya urusan sendiri-sendiri. Usia pernikahan Anda, tak sebanding dengan ketahanan orang ngomongin Anda. Karena pernikahan, tentu diniatkan untuk selamanya.
Berpikir positif, kuatkan diri melangkah. Belajarlah dari kejadian di sekitar bahwa harta dan kedudukan, bukan jaminan kebahagiaan. Banyak yang kaya namun hidupnya tak bahagia. Banyak yang cantik namun cantiknya justru jadi bumerang dalam hidupnya.
Sumber kekuatan menghadapi masalah ada di hati. Bila hati kuat, segala permasalahan, mudah diselesaikan. Bila hati lemah, maka sesepele apapun masalah akan menjadi masalah besar. Perkuat hati, perkuat iman. Taati perintah dan jauhi laranganNya.
Selebihnya, secara manusiawi kita tetap butuh penguatan. Maka, cari info seluas-luasnya tentang dia (ibadah dan akhlaknya). Diskusikan apa yang Anda rasakan dengan ibu atau saudara kandung.
Syukuri kebaikan yang ada padanya dan persiapkan diri untuk menyikapi kekurangannya. Semoga diberikan kelancaran dalam semua urusan. Amin.