Daya Serap Belajar Anak Rendah, Bagaimana Menyikapinya?

Daya Serap Belajar Anak Rendah, Bagaimana Menyikapinya?

Assalamu’alaikum. Ustazah, mau nanya, anak saya kalau belajar daya serap dan ingatannya agak lemah, bagaimana cara mengatasinya? (085643035xxx)

Jawaban oleh : Budhy Lestari, Psikolog (Konsultan tumbuh kembang anak)

Wa’alaikumsalam. Wr. Wb.

Ibu yang berbahagia, setiap anak pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada anak yang dikaruniai fisik sempurna, tetapi kemampuan akademisnya kurang. Ada juga yang fisiknya kurang sempurna tetapi kemampuan akademik dan empatinya bagus. Itulah keunikan yang harus kita pahami. Kemudian, menjadi tugas kita untuk menumbuhkembangkan segala potensi dan kelebihan anak, lalu mengelola segala kelemahan agar dapat tertutupi oleh kelebihan tersebut.

Terkait pertanyaan ibu mengenai kemampuan daya serap anak yang dirasa masih kurang, ada beberapa hal yang sebaiknya ditelusur .

Kita perlu mencari tahu sebenarnya sejauh mana potensi kecerdasan anak kita. Ada beberapa alat tes psikologi yang dapat mengungkapkannya, meski bukan sebagai satu-satunya patokan.

Misal ketika kita mengetahui hasil tes psikologi IQ-nya di atas rata-rata, tetapi hasil akademiknya belum memuaskan, ini menandakan bahwa ada faktor lain yang menghambat potensi anak. Faktor inilah yang perlu ditelusur lebih lanjut lalu dikonsultasikan dengan guru di sekolah. Selanjutnya dapat dirancang dan diterapkan bersama sebuah terapi dalam rentang waktu tertentu, lalu dilakukan evaluasi.

Jika setelah dilakukan tes psikologi diketahui IQ anak masuk kategori di bawah rata-rata, maka kita sebagai orang tua perlu memahami bahwa memang kemampuan anak tidak dapat dipaksakan. Kemampuan antara anak satu dengan lainnya berbeda.

Maka, kita perlu berusaha mengetahui minat dan bakat anak sejak dini, untuk dapat kita arahkan. Dalam hal ini, kita mengacu pada kecerdasan majemuk (Edward Gardner) yang menjelaskan bahwa kecerdasan itu meliputi banyak hal, di antaranya kecerdasan logika matematika, visual spasial, bahasa, gerak, musik, interpersonal, intrapersonal, natural, dan spiritual.

Jika kita memahami konsep kecerdasan majemuk ini, maka saat kita dapati anak kita memiliki  keberbakatan pada kecerdasan bahasa, tetapi lemah di sisi logika matematika, hendaknya kita arahkan secara alamiah agar anak menyukai matematika, tetapi tidak memaksanya untuk juara dalam pelajaran matematika. Sebaliknya, lebih baik kita arahkan anak secara lebih untuk mengembangkan potensinya di bidang bahasa, misal diikutkan komunitas pecinta karya sastra novel, atau public speaking. Demikian contohnya, semoga bermanfaat.<Dimuat di Majalah Hadila Edisi September 2016>

 

 

 

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos