Hadila.co.id — Mengenang 100 hari meninggalnya Drs. H. Mulyanto Utomo, M.Si., keluarga besar almarhum didukung LAZ SOLOPEDULI, PT Smart Media Prima, dan STMIK Sinar Nusantara menggelar doa bersama dan bedah buku karya terakhir Alm Mulyanto Utomo, “Aku Rindu Bersujud”. Acara tersebut digelar secara online melalui kanal YouTube Hadila TV dan secara offline di Rumah Makan Taman Sari, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (6/11).
Pada kegiatan offline, acara dihadiri oleh setidaknya 200 peserta/tamu undangan dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Acara dimulai dengan pembacaan Tahlil dan Yasin yang dipimpin oleh Ustaz Nurcholis, M.Pd., dari Pesantren Baiturrohmah SOLOPEDULI.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh beberapa kerabat almarhum. Muhammad Fidhzariyan Kusuma Utama, S.I.P., M.Sc. , putra pertama Alm Mulyanto, menyampaikan bahwa sebelum sang ayah wafat, sudah ada rencana untuk membuat acara launching buku ini.
“Dulu sudah ada pembahasan di grup WhatsApp keluarga untuk menerbitkan buku ini. Dan sebenarnya buku ini akan menjadi kado untuk istri, atau ibu kami, di hari ulang tahun pernikahan. Tapi hari ini ayah kami tidak bisa hadir,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Aya ini menambahkan, “Semangat kebaikan almarhum insya Allah akan kami ingat dan teladani seumur hidup. Semoga karya terakhir ayah kami dapat memberikan manfaat.”
Ketua Dewan SOLOPEDULI, Danie H. Soe’oed, mengungkapkan bahwa peran Alm Mulyanto terhadap perkembangan SOLOPEDULI begitu besar.
“Saya bertemu Pak Mulyanto sejak masih berada di Solopos. Lalu bersama-sama mendirikan SOLOPEDULI. Sekarang, SOLOPEDULI sudah menjadi lembaga yang begitu besar,” paparnya.
“Perkembangan SOLOPEDULI hingga bisa sampai seperti ini tak lepas dari peran Pak Mulyanto. Beliau di awal-awal selalu menulis kegiatan SOLOPEDULI untuk dimuat di media,” imbuh Danie.
Menurutnya, buku “Aku Rindu Bersujud” ini benar-benar berisi kerinduan Pak Mulyanto untuk bersujud setelah selama 13 tahun tidak bisa bersujud karena kecelakaan. “Semoga buku ini menjadi kenangan yang mendalam bagi keluarga dan rekan semua,” ujar Danie.
Disambung oleh Hj. Kumaratih Sandradewi, S.E., M.Kom., Ketua STMIK Sinar Nusantara Surakarta. Ia mengaku sebenarnya dirinya jarang berkomunikasi dengan Alm Mulyanto. Namun, ia tahu banyak tentang istrinya.
“Saya sudah bersahabat dengan Ibu Andri sejak sama-sama masih bujang, sekitar tahun 1988. Banyak suka-duka yang kami lewati. Menurut saya, beliau orang yang kuat, tegar, jarang berkeluh kesah, dan sangat baik,” ungkap Kumaratih.
Ia melanjutkan, “Saat suami saya meninggal, pada 2003, Ibu Andri selalu mendampingi saya. Namun, saat Pak Mulyanto meninggal, saya bingung harus bagaimana. Karena saat itu yang boleh masuk RS terbatas karena Covid-19. Saya kecewa karena tidak bisa mendampingi Ibu Andri, tapi saya yakin beliau kuat. Semoga Pak Mulyanto sekarang bahagia di sana.”
Kegiatan bedah buku “Aku Rindu Bersujud” diawali dengan pemutaran video teaser buku karya terakhir almarhum tersebut, dilanjutkan dengan penyerahan simbolis buku dari tim PT Smart Media Prima selaku penerbit kepada Hj. Dra. Andriani Kusumaningrum, M.Kom., Akt., istri Alm Mulyanto Utomo. Di samping itu, dilaksanakan pula penyerahan buku kepada beberapa kerabat.
“Terima kasih kepada semua yang telah mendukung apa pun yang dilakukan Pak Mulyanto. Terima kasih, terima kasih, matur nuwun semuanya. Beliau sudah mewujudkan keinginannya. Mohon maaf bila ada salah,” ujar Andriani.
Acara bedah buku dipimpin oleh Ustaz Bambang Nugroho Putro sebagai moderator, dan Ustaz Seno Hadi Sumitro sebagai pembedah.
Ustaz Seno mengungkapkan bahwa dari buku “Aku Rindu Bersujud” ini, ia bisa semakin mensyukuri nikmat bersujud. Sebab, tidak semua orang bisa melaksanakannya.
“Ketika kita membaca buku, satu hal utama yang kita lihat adalah siapa penulisnya. Nah, ketika saya diminta Mas Mulyanto untuk menulis kata pengantar, saya langsung bersedia, karena saya mengenal betul siapa beliau,” ujarnya.
Menurut Ustaz Seno, ada beberapa poin penting dari buku ini. Di antaranya adalah mengajarkan kita semua untuk bisa sukses dan bahagia. “Menurut Mas Mul, sukses itu terkait karier, sementara kebahagiaan itu berhubungan dengan rumah tangga dan hubungan kita dengan orang lain,” paparnya.
Hal lain yang menjadi poin penting terkait buku ini adalah tentang amalan investatif. Yaitu amalan yang bersifat jariah. “Mas Mulyanto, melalui SOLOPEDULI, insya Allah sudah melaksanakannya. Sehingga saya yakini insya Allah Mas Mulyanto sudah husnulkhatimah dan termasuk golongan syahid,” pungkas Ustaz Seno. <>
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *