KONSULTASI – Assalamu’alaikum, saya istri yang masih kuliah dengan biaya dari orangtua. Saya sudah menikah selama 2,5 tahun dan memiliki seorang anak berusia 1 tahun. Kehidupan kami juga masih dibiayai orangtua. Sejak 1 tahun lalu, suami saya yang sebelumnya juga masih dibiayai orangtua, kerap tidak menuruti nasihat mereka. Akhirnya, orangtua lepas tangan dari hidup suami saya. Saya merasa suami tidak begitu bertanggung jawab. Akhirnya saya pun tidak terlalu menurut terhadapnya. Sekarang apa yang sebaiknya saya lakukan? (08966846xxxx)
Konsultan: Farida Nur’aini dari Biro Konsultasi Keluarga Solo
Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Bunda, hidup dibiayai orangtua merupakan rezeki. Namun jika sudah berumah tangga, dibiayai orangtua justru bukan hal yang baik, apabila dilakukan dalam kurun waktu yang lama. Suami adalah pemimpin. Dialah yang berkewajiban memberi nafkah keluarganya. Mari kita cermati satu-satu, kemudian silakan menyimpulkan.
Pertama, mengapa hidup masih dibiayai orangtua? Apakah orangtua tidak tega, memandang suami belum mampu membiayai secara layak, atau memang suami tidak mampu sama sekali memberi nafkah. Jika poin pertama yang menjadi alasan, maka seharusnya cukuplah dibantu hanya sekadarnya saja. Hidup dengan dibiayai orangtua pasti ada efeknya. Akan terjadi hukum timbal balik. ‘aku sudah ngasih, apa yang kamu kasih untukku’. Artinya, orangtua secara tidak langsung meminta yang dibantu untuk memberikan ketaatan pada yang memberi. Mau diatur, nurut dan mengikuti kemauan yang memberi, yaitu orangtua. Kehidupan yang selalu diatur orang lain sangatlah tidak nyaman. Terkekang sekali.
Jika posisinya adalah suami sama sekali tidak bekerja, maka tugas istri untuk terus memotivasi dan mendampingi dengan sabar. Kesabaran istri akan memberi semangat kepada suami untuk bekerja lebih giat lagi. Jika berusaha pasti ada hasilnya.
Kedua, lihatlah diri Bunda sendiri. Sejauh mana peran bunda sebagai istri yang setia dan tangguh dalam mendampingi suami. Istri sholehah adalah istri yang taat pada suaminya. Memang berat jika posisi berada dalam tanggungan biaya orangtua sedangkan Bunda harus taat pada suami. Namun inilah aturan Allah Swt. Dalam posisi apapun, ketaatan istri itu terletak pada suami.
Sekarang, mengapa suami tidak lagi taat kepada orangtua sehingga orangtua menghentikan bantuannya? Kemungkinan karena dia sudah tidak tahan diatur dan merasa rumah tangganya tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Rumah tangga itu seharusnya mandiri, suami jadi pemimpin dan istri dipimpin suami.
Bunda, benahilah rumah tangga Bunda. Minta maaflah karena sudah membuat suami pada posisi tidak nyaman. Dukunglah suami dalam berbuat kebenaran walau itu bertentangan dengan isi hati Bunda yang ingin aman tenteram bersama orangtua. Bunda sudah saatnya berpisah dengan orangtua. Hiduplah mandiri. Perbaiki komunikasi dengan suami, benahi pola hidup yang selama ini salah. Taati suami, Bun. Dialah pemimpin Bunda. Dukung kemauan suami dan terus dampingi dalam perjuangan hidup rumah tangga. Selanjutnya, bantu suami membenahi hubungan baik dengan orangtua. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi Agustus 2018>