Hadila.co.id — Saya sering berbicara pada banyak forum parenting tentang semakin banyaknya fenomena anak obesitas (anak yang mengalami kelebihan berat badan).
Dengan lantang, saya meminta kepada para wali murid untuk mengurangi asupan gizi bagi anak-anak mereka dan menambah beban kegiatan atau tanggung jawab, tanpa mampu merasakan betapa sulitnya mereka melakukan hal demikian kepada putra-putri yang dicintainya.
Sampai tiga peristiwa beruntun menimpa saya dengan tema yang sama yaitu mengenai anak obesitas. Peristiwa pertama adalah keluhan anak kedua kami tentang celananya yang ia rasakan semakin sesak.
Dengan kejadian ini saya tidak meresponsnya sebagai masalah anak obesitas, tetapi hanyalah sebagai datang waktunya untuk beli celana baru.
Peristiwa kedua adalah saat ada laporan dari anak kami bahwa ia kelebihan sekitar 6 kg dari berat badan ideal berdasarkan tinggi. Kejadian kedua ini pun belum menggerakkan saya untuk menyikapinya dengan serius.
Peristiwa terakhir pada pekan yang sama adalah datangnya dua orang tua yang konsultasi tentang anaknya kelebihan berat (anak obesitas) dengan keinginan makan yang tidak mampu dikontrolnya.
Maka, saatnya untuk bertindak mengurangi asupan gizi anak, seperti yang selama ini saya sampaikan. Akan tetapi, Ya Allah betapa sulitnya untuk memulai mengurangi asupan gizinya.
Apakah tindakan ini tidak membuatnya sakit? Mengapa harus mengurangi toh saya bisa membelikannya?
Ini sangat bertentangan dengan insting kita (orang tua) untuk melindungi dan membuat anak kita bahagia, dengan memberikan yang memang mereka inginkan.
Jauh lebih ringan bagi orang tua yang anaknya kekurangan gizi, kemudian ada tanggung jawab untuk menambahkan gizi. Ini terasa lebih sesuai dengan insting kita untuk melindungi dan menyayangi anak.
Jika alasan kita melakukannya hanya karena faktor kesehatan niscaya akan cukup sulit, toh anak saya masih mengalami kelebihan berat 6 kg. Atau dengan alasan lain seperti rasa takut tidak disayang oleh anak jika kita mengurangi asupan gizinya.
Jadi, mari kita mencoba melakukan ini karena alasan untuk mengajari anak mampu mengontrol keinginan makannya. Anak-anak yang mampu mengontrol keinginan makannya insya Allah di kemudian hari mereka juga akan juga mampu mengontrol keinginan-keinginan yang lain. Kontrol makan sama dengan kontrol diri. Dan tentu saja ini tidak akan membuat anak obesitas. <>
Oleh: Miftahul Jinan, Direktur Griya Parenting Surabaya.
*Dimuat Hadila Edisi November 2014