Hadila.co.id — Asosiasi Gerakan Zakat Indonesia, Forum Zakat (FOZ) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-9 di Hotel Golden Tulip Holland Resort Batu, Malang, Jawa Timur, pada Kamis-Jumat (3-4 Juni 2021).
Agenda yang diikuti oleh 130 pimpinan Anggota Forum Zakat dari seluruh Indonesia ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi Forum Zakat untuk membicarakan arah gerakan zakat ke depan, yakni melalui penguatan komitmen kolaborasi pemberdayaan masyarakat.
Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman mengatakan perlunya kolaborasi dan integrasi program antar-pihak, salah satunya adalah kolaborasi antara negara dengan pegiat pada sektor zakat.
“Selama kurun waktu 2018-2021, Forum Zakat melakukan banyak upaya untuk mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya pada isu pengentasan kemiskinan. Pertama, menguatkan peningkatan kompetensi dan kapasitas amil zakat serta pendampingan kelembagaan OPZ untuk memastikan program pemberdayaan masyarakat yang dibuat berorientasi pada pengentasan kemiskinan. Kedua, menciptakan ekosistem gerakan zakat yang mendorong lahirnya banyak kolaborasi pemberdayaan masyarakat antar OPZ di berbagai daerah,” tuturnya.
Dana zakat, infak, dan sedekah, kata dia, yang dikelola oleh Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) disalurkan dalam berbagai macam bentuk program pemberdayaan masyarakat miskin. Secara umum, program yang dilakukan organisasi pengelola zakat meliputi sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan yang sangat berhubungan dengan agenda pembangunan nasional.
“Sebagai asosiasi OPZ seluruh Indonesia, Forum Zakat akan terus meningkatkan peran dan kontribusinya dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Dengan mengangkat tema Menguatkan Komitmen Kolaborasi Pemberdayaan Masyarakat, kami berharap Munas kali juga ini dapat menjadi momentum penting untuk menguatkan peran OPZ dan kolaborasi dengan Pemerintah dalam upaya mencapai agenda pembangunan nasional yang berkelanjutan,” tandasnya.
Sementara, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, dalam sambutannya secara daring mengapresiasi pemilihan tema Munas yang diangkat karena dinilai sangat tepat dan sesuai dengan kondisi aktual dengan kebutuhan saat ini.
“Permasalahan kemiskinan bersifat dimensional, yang penanganannya membutuhkan waktu dan peran dari berbagai pihak, kemiskinan tidak hanya mengenai persoalan ekonomi namun juga melibatkan banyak sektor lain seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lain-lain,” ujarnya.
Selain itu, Ma’ruf Amin menambahkan bahwa dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid-19, peran zakat dapat menjadi salah satu alat untuk menahan penurunan daya beli masyarakat. “Peran ini seiring dengan berbagai bantuan sosial yang telah dikucurkan pemerintah selama masa pandemi,” imbuhnya.
Dalam hal pengelolaan dana zakat, menurutnya, terdapat tiga tantangan besar yang mungkin dihadapi lembaga zakat. “Pertama, kemampuan bersinergi dan berkolaborasi dengan program pemerintah, khususnya isu kemiskinan dan kesenjangan sosial, terlebih dalam rangka pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Kedua, pengelolaan zakat yang akuntabel dan tepat sasaran, serta memperhatikan standardisasi pengelolaan zakat secara global. Ketiga, pemberdayaan zakat terhadap mustahik atau 8 asnaf, baik individual atau pelaku usaha mikro sehingga dapat meningkatkan hidup mustahik/penerima zakat. Hal ini tidak cukup dilakukan oleh pengelola zakat saja, namun seluruh pemangku kepentingan seperti asosiasi, pemerintah, otoritas, dan akademisi,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, melalui Musyawarah Nasional 9 Forum Zakat, semoga dapat diperkuat lagi tali silaturahmi antarlembaga pengelola zakat agar menghasilkan program perbaikan, pengelolaan dan pemberdayaan yang dapat dijalankan secara berkelanjutan.
“Saya ingin mengapresiasi dan berterima kasih kepada Forum Zakat atas peran dan sumbangannya terhadap pengembangan zakat di Indonesia, semoga membawa kemanfaatan dan kesejahteraan yang besar bagi masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Dalam agenda ini juga dilakukan penandatanganan kolaborasi antara Forum Zakat dengan Badan Nasional Penandatanganan Terorisme (BNPT) terkait dengan penguatan pencegahan radikalisme dan terorisme di lingkungan Gerakan Zakat Indonesia. Selain itu, penandatanganan kolaborasi Forum Zakat dengan Sekretariat SDGs Nasional, Kementrian PPN/Bappenas agar program-program yang dilakukan anggota Forum Zakat terintegrasi dengan agenda pembangunan Nasional dan daerah.
Agenda ini juga turut dihadiri oleh tokoh-tokoh Nasional lainnya yaitu Dirjend Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia – Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A, Ketua Sekretariat Nasional SDGs – Vivi Yulaswati, dan Ketua Umum BAZNAS – Prof. Dr. K.H. Noor Achmad, M.A. <*/Forum Zakat>
Tentang Forum Zakat
Forum Zakat merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat se-Indonesia yang berdiri sejak 1997. Hingga hari ini, Forum Zakat memiliki 166 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) sebagai anggota yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu yang menjadi fokus area kerja Forum Zakat adalah mendorong optimalisasi dana zakat agar memberikan dampak yang konkret bagi masyarakat duafa melalui program sosial maupun pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan sejalan dengan agenda pembangunan nasional Republik Indonesia. <>
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *