hadila.co.id – Mencegah dan menangani tindakan perundungan atau bullying adalah hal harus dilakukan oleh setiap orang, terutama para guru dan orangtua. Hal ini karena tindakan tersebut adalah sebuah tindak kekerasan yang dapat berdampak panjang bagi korbannya. Bullying dapat berdampak pada fisik, psikologis, sosial, dan pendidikan korbannya. Sebagai orang tua, penting untuk memahami perilaku tidak terpuji tersebut sehingga Anda dapat merespons secara efektif dan tepat, serta mengajari anak-anak Anda untuk melakukan hal yang sama.
Kenapa sering terjadi kasus perundungan di kalangan anak dan remaja? Kasus ini sering terjadi karena pelakunya ingin merasa penting dan populer diantara teman-temannya. Selain itu pelaku bullying juga ingin mengendalikan sekitarnya dengan menimbulkan rasa tidak aman diantara rekan-rekannya.
Tips Mengatasi Anak Sulit fokus saat Belajar
Alasan lain adalah karena faktor psikologis pelaku yang tidak bisa mengendalikan amarah, pernah merasa sakit hati ataupun adanya rasa frustasi. Ada juga kasus bullying yang terjadi karena pelakunya sering melihat orang lain diganggu.
Mengutip dari thefamilyconservancy.org. Jenis-jenis bullying yang terjadi di kalangan masyarakat pun juga beragam. Mulai dari bullying emosional, cyberbullying, verbal, fisik, seksual.
Sementara itu, kelima jenis bullying tersebut juga terbagi menjadi beberapa lagi. Seperti emosional yang bisa berupa mengabaikan, mengisolasi atau terlihat bermusuhan dengan korbannya. Ada juga cyberbullying yaitu bentuk bullying yang terjadi di dunia maya seperti mengirim pesan tidak pantas, mengolok-olok foto seseorang, atau berkomentar yang tidak pantas.
Cara Melatih Otak Bayi, agar Si Kecil Tumbuh Cerdas, Pintar, dan Hebat
Di sisi lain ada juga perundungan dalam bentuk verbal seperti mengolok-olok, memberikan sebutan yang kurang baik, hingga menyebarkan isu yang tidak benar terhadap korban. Sementara itu dalam bentuk fisik bisa berupa mendorong, menggigit, memukul, hingga mencuri atau menghancurkan barang seseorang. Dan yang paling parah adalah bullying secara seksual seperti sentuhan yang tidak pantas, menghina bentuk fisik, bahkan menyebar fitnah mengenai perilaku seksual seseorang.
Oleh sebab itu penting bagi orangtua untuk dapat mengenali tanda-tanda seorang anak menerima bullying. Diantara tanda-tandanya adalah perubahan suasana hati anak, penurunan nilai di sekolah, nafsu makan yang berkurang, kebiasaan tidur anak yang berubah, dan hubungannya dengan teman sekelas yang tidak baik.
Selain beberapa hal di atas anak juga akan tampak khawatir, sering meminta untuk tidak masuk sekolah, menghindari kegiatan sekolah tertentu, sering menghabiskan waktu sendirian, anti-sosial, sering sakit atau berpura-pura sakit, dll.
Perlakukan Anak Sesuai Usianya agar Ia Tumbuh Mandiri dan Percaya Diri
Jika para orangtua menemui ciri-ciri di atas pada anak Anda, maka ada baiknya segera melakukan tindakan penanganan berikut ini. Pertama, yakinkan anak bahwa ini bukan salah mereka, terus beri mereka dorongan, semangat dan motivasi agar mereka lebih berani. Kedua, puji mereka karena mereka sudah mau membicarakannya dengan Anda, pujian akan membuat mereka lebih yakin bahwa ia benar. Ketiga, Lakukan pendekatan sebagai teman, hal ini agar ia merasa bahwa dirinya memiliki teman yang dapat ia andalkan dan ajak bicara. Keempat, berikan saran pada anak agar pergi dan mengabaikan bullying yang dilakukan padanya, minta dia untuk pergi dan tidak menanggapinya.
Kelima, bantu anak untuk mengingat dan mencatat setiap bullying yang dilakukan kepadanya. Keenam, ajak anak untuk memberanikan diri melaporkan bullying yang dilakukan oleh teman-temannya kepada pihak sekolah. Ketujuh, pertimbangkan untuk membawa anak ke psikolog apabila psikis anak mulai terganggu. Kedelapan, hal yang terpenting adalah memberikan contoh yang baik pada anak agar ia menjadi tangguh dan tidak melakukan tindakan yang sama kepada anak lain.
Paham Kepada Takdir Allah, Kunci Membentuk Anak Jadi Pribadi yang Beriman dan Percaya Diri
Selain membantu anak menangani kasus bullying, orangtua juga harus berperan dalam pencegahan bullying yang marak terjadi di lingkungan anak. Diantaranya adalah dengan membentuk anak menjadi pribadi yang anti dengan kekerasan.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menanamkan pada anak sifat anti bullying. Pertama, ajarkan anak bagaimana memperlakukan orang lain, ajarkan anak untuk sopan, ramah, dan tidak suka menghina dan melukai fisik orang lain. Kedua, bantu anak untuk selalu mengungkapkan perasaannya, ajarkan ia untuk menyampaikan rasa senang ataupun rasa tidak suka pada orang lain, namun dengan cara yang baik dan tidak melukai perasaan orang lain. Ketiga, latih anak untuk senantiasa berperilaku lembut dan tidak suka melukai orang lain. Keempat, puji anak saat ia berperilaku baik, ini dapat memotivasinya untuk terus berperilaku baik. Kelima, yang terpenting tanamkan nilai-nilai Islami pada anak agar ia berakhlakhul karimah.
(Bachtiar)