Hadila.co.id — Sore itu saya kedatangan seorang teman. Beberapa masalah telah kami bicarakan di ruang tamu, hingga terdengarlah bunyi sebuah galon kosong yang tengah dipukul oleh kedua putra kecil saya.

Mendengar bunyi pukulan tersebut tentu kami berdua merasa terganggu. Sehingga saya pro aktif untuk meminta keduanya menghentikan pukulannya.

“Dik, tolong hentikan pukulannya ke galon.” Mereka berdua sejenak kemudian berhenti dari aktivitasnya.

Namun sejenak kemudian kembali kami harus mendengar suara gaduh yang sama. Saya kembali mendatangi mereka sambil berkata, “Adik, Abi sama teman Abi sedang berbicara serius, pukulan kalian pada galon telah mengganggu pembicaraan kami, tolong berhentikan ya Nak.” Sejenak kemudian mereka menghentikan “kegaduhan” mereka tersebut.

Harus Ada Alasan Jelas di Balik Perintah dan Larangan

Sering kali kita menyuruh atau melarang anak untuk melakukan sesuatu tanpa menjelaskan alasan pelarangan kita tersebut. Akhirnya anak-anak hanya melakukan apa yang kita minta/larang tanpa memahami mengapa kita meminta/melarangnya.

Akhirnya di kemudian hari mereka dapat saja tidak melakukan apa yang telah kita minta karena tidak memahami alasan di balik setiap perintah. Atau sebaliknya mereka melakukan apa yang sebenarnya kita larang karena tidak memahami alasan di balik pelarangan tersebut.

Mari kita melihat contoh indah di dalam Al-Qur’an alasan di balik sebuah perintah dan di balik sebuah larangan. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 21, Allah menjelaskan alasan mengapa manusia harus menyembah Allah.

Yaitu karena Allahlah yang telah menciptakan manusia. Dalam Surah Lukman ayat 13, Allah menjelaskan di balik larangan untuk mempersekutukan Allah, yaitu karena mempersekutukan adalah sebuah kezaliman yang besar.

Dengan memberi alasan saat kita meminta atau melarang anak untuk melakukan sesuatu, maka ada beberapa manfaat yang kita dapatkan. Pertama, adanya alasan telah membantu anak untuk memahami maksud sesungguhnya di balik sebuah perintah dan larangan.

Kedua, anak akan memahami mengapa mereka diminta atau dilarang melakukan sesuat, sehingga pada masa yang akan datang dia akan melakukan lagi apa yang diperintahkan atau menjauhi apa yang dilarangnya dengan alasan yang sama.<>