Hadila.co.id – Sakit pinggang sering muncul saat manusia mulai memasuki usia lanjut, namun tak jarang sakit pinggang juga dirasakan oleh orang yang belum memasuki usia lanjut, bahkan anak muda. Ketika sakit pinggang menyerang tak jarang penderitanya merasakan rasa sakit yang luar biasa, bahkan hingga ia tak bisa bergerak.
Sering sekali sakit pinggang mengganggu aktivitas penderita, diantara efek sakit pinggang adalah penderitanya tidak bisa melakukan kegiatan berat, tidak bisa bergerak bebas, dan masih banyak lagi. Sementara itu penyebab sakit pinggang juga beragam.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh dan Mental Seseorang
Diantara penyebabnya adalah usia, kebiasaan duduk yang salah, kegiatan yang terlalu berat, pengapuran, cidera, atau trauma yang terjadi di masa lalu.
Diantara keluhan yang di rasakan bisa bermacam-macam sebabnya salah satunya ‘pengapuran’. Pengapuran umumnya pada usia diatas 45 tahun, namun bisa juga sebelum itu karena ada trauma seperti terjatuh, kecelakaan, benturan dan sebagainya.
High Heels dalam Kacamata Islam dan Kesehatan
Solusinya, pertama perlu diinvestigasi lebih lanjut dahulu sehingga diketahui kejadiannya mulai kapan, penyebabnya apa, kemudian saat ini merasakan sakit ketika melakukan aktifitas yang bagaimana, dan lain sebagainya.
Perlu juga diperiksa mungkin posisi dalam beraktifitas sehari-hari tidak benar, seperti ketika mengangkat beban berat dan sejenisnya. Hal ini perlu kiranya disampaikan kepada dokter.
Behel Imitasi, Budaya Instan dan Mengesampingkan Dampak
Kedua dilakukan pemeriksaan, dari kondisi umum maupun kondisi spesifik di bagian pinggang yang merasakan sakit. Dari situ bisa diketahui seberapa berat kondisi yang di derita pasien dari gejala yang kelihatan atau mungkin karena ada penyebab lain.
Ketiga data dari analisa hasil rontgen nya, seperti apa gambaran tulang dan sendinya. Dari situ bisa di evaluasi apakah perlu ada pemeriksaan tambahan atau tidak.
Jika diperlukan bisa dilakukan pemeriksaan secara MRI, untuk mengetahui apakah jaringan lunak seperti otot, urat, atau saraf dan yang lainnya. Apakah terdapat kelainan atau tidak. Karena bisa juga jaringan keras seperti tulang tidak telalu parah namun bantalan sendi bermasalah.
Memahami Kesehatan Mental Anak-Anak
Setelah melakukan analisa baru kita bisa menentukan penyakitnya apa, kemudian kita tentukan tindakannya. Mengenai tindakan bisa berupa non operatif (tanpa operasi) atau operatif (dengan operasi).
Tindakan non operatif bisa dilakukan dengan obat-obatan, pemakaian korset, fisioterapi dan perubahan pola hidup. Seperti cara mengangkat beban, posisi duduk dan tidur yang benar. Perubahan posisi ini bisa sangat membantu untuk mengurangi keluhan yang dirasakan. Baru jika belum sembuh dilakukan pengobatan secara operasi. Disarankan untuk memeriksakan ke bagian ortopedi agar bisa diberikan penanganan yang tepat. <Ariyanto Bawono – Dokter Spesialis Bedah/Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi>