Oleh : Neneng Utami S.
Hadila.co.id – Ada banyak keutamaan sedekah, salah satunya bisa menolak bala. Saya benar-benar merasa yakin bahwa manfaat sedekah itu luar biasa, setelah pengalaman kecelakaan beberapa waktu lalu.
***
Ada rasa bersalah, ketika hari Ahad saya tidak bisa menjenguk ibu di Wonogiri. Meskipun sudah menelepon bahwa pekerjaan saya yang padat sehingga tidak bisa pulang. Namun, rasa bersalah tetap mendera. Apalagi ibu benar-benar mengharap kedatangan saya. Akhirnya, pada hari Rabu saya izin kerja di pagi hari untuk menjenguk ibu sekaligus berbelanja kebutuhan ibu dan memberikan sejumlah uang untuknya. Rencananya setelah selesai menjenguk ibu, siangnya saya ngantor kembali.
Ketika perjalanan kembali ke Solo, sampai di kota Wonogiri, azan Zuhur sudah berkumandang. Ada pergolakan batin, antara saya mau melaksanakan salat di Masjid Raya Kota Wonogiri atau nanti saja salat di Masjid Raya Kota Sukoharjo. Saya memutuskan “Jangan menunda salat”. Saya pun berhenti di Masjid Raya Kota Wonogiri untuk menunaikan salat. Setelahnya, saya istirahat sejenak karena saya mengantuk. Setelah cukup istirahat, saya menuju ke tempat parkir, tetapi saya mendadak ingat bahwa saya punya niat untuk berinfak jika mampir di masjid. Batin saya bergolak lagi, antara mengejar waktu biar cepat sampai ke kantor dengan kata hati saya, “Jangan menunda untuk berinfak.” Saya pun mencari kotak infak dan segera berinfak.
Saya pun melanjutkan perjalanan. Hampir mendekati Masjid Raya Kota Sukoharjo, rasa kantuk datang lagi. Beberapa detik mata saya gelap. Saya tersadar setelah mendengar suara mesin motor terus menderu, dan saya terduduk di pinggir jalan raya persis di depan tiang telepon. Dua orang tukang becak pun menolong saya.
“Mbak, mengantuk ya? Dari arah selatan, motornya sudah berjalan menyerong,” kata salah satu tukang becak.
“Wah Mbak, untungnya njenengan tidak menabrak tiang telepon ini. Kalau nabrak tiang ini, njenengan terlempar ke jalan raya, dan belakang ada mobil itu,” kata tukang becak satunya sambil menunjuk mobil yang melintas cepat di belakang.
Kedua tukang becak itu pun membantu menarik sepeda motor saya yang masuk selokan. Alhamdulillah motor tidak rusak dan bisa saya kendarai sampai Solo.
Dalam perjalanan saya terus bersyukur Allah telah menyelamatkan dari maut yang saya alami. Saya tidak tahu apa yang terjadi jika saya menunda tidak menjenguk ibu, menunda salat, menunda sedekah dan infak di hari itu. <Majalah Hadila Edisi Februari 2019>