Hadila.co.id, Solo (29/08) — Sinar matahari yang hangat menyapa wajah murid-murid kelas 1 SDIT Nur Hidayah Surakarta. Seakan mereka berada di tengah-tengah area persawahan. Meski sejatinya mereka hanya berada di selasar teras kelas.
Mereka begitu antusias ketika guru menunjukkan media pembelajaran. Ada beberapa perlengkapan bertani seperti halnya caping, baju lurik khas petani, dan juga satu ikat padi yang masih segar.
Ya, Senin pagi ini (29/08) mereka akan mengikuti kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal.
Diawali dengan meneguhkan karakter beriman bertakwa dan berakhlak mulia dengan doa bersama di pagi hari, mendoakan teman yang sedang sakit, cek aktivitas pagi di rumah, dan menghafal beberapa surah dalam juz amma.
Selanjutnya mereka berlatih bernalar menemukan informasi dan berpikir kritis dengan mengeksplorasi tayangan video tentang kesuburan alam Indonesia.
Koordinator Kegiatan P5 Kelas 1, Wulansari, SP. menyampaikan bahwa Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang gemah ripah loh jinawi.
“Salah satu produk yang dihasilkan ialah kebutuhan pokok berupa beras. Hasil pertanian di Indonesia yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Beras dapat diolah menjadi berbagai makanan tradisional Indonesia yang sangat beragam dan lezat rasanya,” terangnya.
Selanjutnya murid mampu mengetahui bagaimana tanaman padi bisa tumbuh dan menghasilkan padi melalui tayangan video, media pembelajaran, dan penjelasan dari guru.
Murid-murid tampak senang ketika dapat memegang langsung bendanya. Seperti saat mengenakan caping, baju petani, maupun memegang langsung tanaman padinya..
Irvan Fathul Ulum (7) salah satu murid kelas 1B menyampaikan rasa bahagianya dapat mengikuti kegiatan tersebut.
“Sangat senang dapat mengikuti pembelajaran P5 pagi ini. Jadi tahu tanaman padi dengan diberi kesempatan untuk memegang bulir-bulir padi yang masih muda. Apalagi tadi saat seakan menjadi petani dengan mengenakan caping dan kostum petani. Seperti petani sungguhan, apalagi tadi difoto, tambah senang,” ungkapnya sambil tersenyum.
“Jadi lebih tambah bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada para petani. Jasa petani sangatlah besar, mulai dari mengolah sawah, menanam, memupuk, menyiangi, memanen. Hingga padi menjadi gabah, gabah menjadi beras,” lanjut Irvan.
Wulansari menyampaikan bahwa dengan diputarkannya video tadi maupun mengikuti kegiatan P5 hari ini murid mampu merefleksikan diri.
“Murid lebih bersyukur dan berterima kasih kepada petani. Mencintai produk pertanian yang lebih menyehatkan daripada makanan instan. Tentunya juga sikap tidak memubazirkan makanan dalam keseharian,” pungkasnya. <Istimewa/Humas SDIT Nur Hidayah Surakarta>
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *