Hadila.co.id – Kebanyakan pria sudah menjalani rumah tangga selama bertahun-tahun, bahkan hingga puluhan tahun. Namun, banyak dari beberapa suami tersebut merasa dirinya belum menjadi sosok suami yang ideal bagi istrinya, maupun menjadi sosok ayah yang ideal bagi anak-anaknya.
Kadang seorang suami merasa dirinya belum merasa cukup ideal, meskipun sudah mencoba untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Walaupun terus berusaha, untuk mencapai taraf ideal di tidak mudah untuk mencapainya.
Namun sebagai seorang suami kita tetap perlu memiliki rencana yang jelas untuk menjadi sosok yang ideal bagi keluarganya. Untuk mencapai itu kita harus membuat rencana yang jelas dan pandangan seperti apa sosok suami yang ideal tersebut. Jika tak memiliki rencana maka kita hanya akan berjalan di tempat dan menuruti ritme hidup dan rutinitas yang mekanistik.
Pada kesempatan kali ini saya ingin meringkaskan tulisan tentang sepuluh karakter suami ideal.
Pertama, memiliki kemampuan untuk senantiasa memiliki cinta dan kasih sayang dalam jiwanya.
Mungkin istri kita terasa sangat menyebalkan, atau tampak sangat menjengkelkan dengan perkataan dan perbuatannya setiap hari. Jika suami memang tidak suka dengan sikap itu, ingatkan dengan kelembutan, dengan cinta dan kasih sayang. Bukan malah sebaliknya, memarahi, memaki, apalagi sampai berlaku kasar dan menyakiti hatinya.
Kedua, menundukkan egonya, mengakui kesalahan dan tidak gengsi untuk meminta maaf.
Apakah yang menghalangi seorang suami untuk meminta maaf dan memaafkan kesalahan istrinya? Apakah yang menghalangi suami untuk bersikap mengalah dan mengakui kesalahannya ketika ada perselisihan pendapat dengan istri? Itulah yang disebut dengan ego. Maka, tundukkan selalu ego Anda untuk istri tercinta, demi keharmonisan rumah tangga.
Tidak ada salahnya apabila seorang suami mau berbesar hati untuk terlebih dahulu meminta maaf apabila terjadi perselisihan antara suami-istri. Hal itu justru akan menunjukkan bahwa diri anda adalah sosok suami yang memiliki hati yang besar dan menyayangi istri anda.
Ketiga, mampu membahagiakan istri, dan merasa senang jika bisa membahagiakan istrinya.
Jika kita mampu membahagiakan istri, maka akan sangat banyak yang bisa kita dapatkan darinya. Misalnya, istri merasa nyaman dan tenang, dan akan mendukung berbagai keinginan positif suami, selama ia merasa bahagia. Membahagiakan istri itu bukanlah bab bagaimana memberikan semua yang diinginkan istri, namun bagaimana menyentuh perasaan dan hatinya.
Keempat, fokus melihat sisi kebaikan dan kelebihan istri
Sesungguhnya setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, dimana hanya memiliki kelebihan saja dan tidak memiliki kekurangan. Sebagaimana juga tidak ada manusia yang hanya memiliki kelemahan dan kekurangan saja, tanpa memiliki kebaikan dan kelebihan apapun.
Oleh karena itu sebagai seorang suami alangkah lebih baiknya kita lebih banyak terfokus melihat sisi baik dari istri kita. Hal itu tentu akan membuat istri kita akan merasa senang dan merasa dirinya adalah orang yang tepat untuk mendampingi anda.
Selain itu, dengan terfokus untuk melihat kelebihan istri akan mengurangi kemungkinan pertengkaran dalam keluarga anda.
pentingnya mengasah keterampilan motorik anak
Kelima, memiliki peta kasih yang lengkap terhadap istrinya
Hal ini akan memberikan banyak sekali kemanfaatan. Misalnya, menumbuh suburkan cinta dan kasih sayang, karena adanya rasa saling percaya satu sama lain.
Keenam, selalu mendekat kepada istri, bukan menjauh
Jika Anda tengah marah kepada istri, atau menyimpan kekesalan kepada istri, apa yang Anda lakukan? Semakin mendekat kepada istri, atau semakin menjauh? Sebagai suami, teruslah berusaha mendekati istri, jangan menjauh. Saat istri tampak emosional dan marah-marah, dekatilah, peluklah, bisikkan kalimat mesra di telinganya. Jangan diimbangi dengan kemarahan, emosi dan apalagi kekerasan serta kekasaran sikap.
Ketujuh, memiliki keterampilan praktis dirumah tangga
Suami bukan hanya bertugas bekerja mencari nafkah. Suami juga perlu melakukan pekerjaan rumah tangga yang pengerjaan kegiatannya praktis dan fleksibel, meski begitu tidak ada ketentuan baku tentangnya. Oleh karena itu, lakukan musyawarah di rumah untuk membagi peran antara suami, istri, anak-anak, dan pembantu (jika memiliki pembantu rumah tangga). Lebih khusus lagi yang harus disepakati adalah peran suami dan istri di dalam rumah, agar tidak menimbulkan perasaan ketidakadilan.
Kedelapan, memberikan kesempatan dan dorongan kepada istri untuk maju, berkembang dan berprestasi. Tidak layak bagi suami untuk menghambat kemajuan dan perkembangan potensi istri. Pernikahan bukanlah lembaga untuk mensterilkan berbagai potensi dan prestasi salah satu pihak. Justru dengan pernikahan itu akan semakin mengoptimalkan berbagai potensi kebaikan dari suami dan istri.
Dahlan Iskan Ajak Pemuda Rencanakan Indonesia Jaya Lebih Cepat
Kesembilan, selalu tampak “young and fresh” di hadapan istri
Banyak suami yang menuntut istri dalam bentuk yang perfect, seperti harus selalu wangi, segar, harum, berdandan menarik, berpenampilan menyenangkan, dan lain sebagainya. Namun dirinya sendiri tampak tidak memperhatikan penampilan saat di rumah.
Juga, jangan bawa beban masalah dari luar rumah masuk ke dalam rumah Anda. Sebanyak apapun rasa lelah Anda dari melaksanakan aktivitas seharian, pulanglah ke rumah dalam kondisi segar dan bergairah menemui istri serta anak-anak.
Kesepuluh, selalu memperbarui motivasi dan menguatkan kembali makna ikatan dengan istri
Motivasi menikah adalah ibadah, bagian dari pelaksanaan aturan Ketuhanan, yang kemudian secara teknis administrasi diatur oleh negara. Sejak awal, motivasi ini telah diwujudkan dan dikokohkan dalam sebentuk ucapan atau ikrar, saat melaksanakan akad nikah di depan petugas pernikahan. Dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, ikatan ini bisa mengendur dan melemah, maka harus selalu disegarkan dan dikuatkan. Semoga ada manfaatnya. <>