Hadila.co.id — SOLOPEDULI mengadakan sosialisasi terkait “Coronavirus: Gejala Klinis, Penanganan, dan Pencegahannya” kepada karyawan dari beberapa instansi yang sebagian besar merupakan warga Soloraya, di Masjid Assalam, Griya Smart, Bolon, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (14/3).
Kegiatan ini diisi oleh dr. Ira Fania Febrianasari, dokter Rumah Sakit (RS) JIH Solo. Ia menyampaikan bahwa virus corona merupakan virus yang dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menyebabkan pneumonia.
“Angka kematian yang terjadi akibat COVID-19 sampai saat ini adalah sebesar 4 persen,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa virus corona awalnya hanya menular dari binatang ke manusia, tetapi kini sudah mampu menular dari manusia ke manusia lain.
“Cara penularannya bisa melalui kontak fisik di mana percikan air (doplet) dari orang yang terinfeksi telah menempel, kemudian seseorang tanpa mencuci tangan menyentuh bagian muka (hidung, mulut, mata, telinga), bisa juga melalui media barang yang disentuh bersama-sama,” imbuhnya.
Untuk gejala-gejalanya, seseorang yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami batuk, sakit kepala, demam, pusing, sakit tenggorokan, sesak napas, dan sebagainya.
“Gejalanya memang mirip dengan gejala penyakit flu lainnya, karena memang ini virus,” kata dr. Ira.
Sementara itu, COVID-19 akan semakin besar risiko kematiannya apabila penderita memiliki penyakit bawaan seperti penyakit jantung, diabetes, gula, dan paru-paru.
“Seseorang dengan penyakit bawaan ataupun tidak, semua punya kemungkinan terkena COVID-19. Namun, orang yang sehat, memang kemungkinannya lebih kecil karena memang memiliki imunitas yang lebih baik,” ungkap dr. Ira.
Untuk pencegahannya, dr. Ira menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti segera cuci tangan setelah menyentuh fasilitas umum; menghindari tempat keramaian; jaga jarak dengan orang sakit (minimal 1-2 meter); jaga jarak dengan hewan liar; memakai masker (khususnya bagi orang yang sakit)–masker maksimal dipakai satu hari.
Selanjutnya, jika batuk maka harus melakukannya dengan etika batuk dengan benar (bisa menutup mulut dengan siku); tidak berbagi makanan, minuman, dan handuk dengan orang lain; makan-makanan yang matang dan higienis; dan sebagainya.
Intinya kurang lebih dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dan juga meminimalisasi kontak dengan tempat-tempat ramai.
“Waspada perlu, tapi jangan panik. Jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera periksa ke tempat layanan kesehatan,” terang dr. Ira. <Ibnu Majah>