BOYOLALI, HADILA – Tim Siaga Bencana (Sigab) SOLOPEDULI terus membantu para pengungsi daerah rawan bencana Gunung Merapi dengan menyiagakan satu unit ambulans serta membagi-bagikan lauk makanan abon sapi.
”Secara khusus, satu ambulans kami siapkan di sini untuk membantu para pengungsi yang membutuhkan. Jadi sewaktu-waktu mereka membutuhkan tidak perlu bingung mencari armada transportasi,” jelas kordinator Sigab SOLOPEDULI, Endhi Yudha, Kamis (12/11/2020).
Ambulan tersebut, menurut Endhi, khususnya untuk membantu kelompok rentan yakni lansia, wanita hamil dan anak-anak dan juga warga yang sangat membutuhkan. Ambulans Gratis SOLOPEDULI menjadi satu-satunya armada medis yang berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi maupun untuk pelayanan kebutuhan pengungsi lainnya. ”Ambulans gratis SOLOPEDULI ini sangat membantu mobilitas warga,” imbuh Endhi.
Bagi-bagi Abon
Sehari sebelumnya, Rabu (11/11/2020) pengungsi asal Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali juga mendapat bantuan Abon Djoss SOLOPEDULI. Secara simbolis, Abon Djoss SOLOPEDULI diserahkan Endhi Yudha kepada Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra.
“Saya ucapkan terimakasih kepada SOLOPEDULI yang telah turun langsung membantu warga yang dievakuasi di tempat pengungsian sementara, semoga warga diberikan ketabahan dalam menghadapi peristiwa yang dihadapi,” ucap Neigen di lokasi pengungsian.
Puluhan pak Abon Djoss SOLOPEDULI dibagikan untuk para pengungsi di TPPS Tlogolele yang terdiri dari para lansia, Ibu hamil dan anak-anak. ”Alhamdulillah hari ini kami bisa menyalurkan bantuan tambahan gizi untuk para korban. Semoga dengan bantuan ini kesehatan dan kebutuhan gizi para pengungsi bisa sedikit terbantu,” terang Endhi Yudha.
Endhi menyebut, situasi terkini aktivitas Gunung Merapi masih berstatus Siaga (level lll) dan terus mengalami peningkatan. Beberapa warga di daerah rawan erupsi diungsikan ke tempat lebih aman, terutama Lansia dan balita. Mengingat lokasi siaga terdapat di wilayah Klaten Jawa Tengah, pihak pemerintah menginstruksikan untuk evakuasi sementara untuk kelompok rentan.
Tim LAZ SOLOPEDULI, Kamis, juga ikut terjun langsung ke titik fokus yaitu pada Pos SAR unit Balai Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Tim SOLOPEDULI melakukan koordinasi bersama koordinator perencanaan pengungsian, Jainu, juga dengan Kepala Desa Balerante, Sukono serta relawan dari wilayah sekitar.
Tim melakukan assesment untuk melihat kondisi wilayah dan warga serta pemetaan posko-posko pengungsian dan penyaluran bantuan bila Gunung Merapi meletus. Dalam assesment yang langsung dikomando Direktur Pendayagunaan SOLOPEDULI, Harjito, tim berramah tamah dengan para pengungsi, salah satunya adalah mbah Lasikem, Lansia yang sudah berumur 75 tahun.
”Terima kasih kepada seluruh relawan yang sudah membantu, semoga gunung merapi segera mereda dan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing untuk kembali beraktivitas,” ungkapnya.
Kepala Desa Balerante, Sukono menghimbau warganya untuk tetap tenang dan menerapkan protokol kesehatan. “Bahwa kondisi saat ini diperlukan koordinasi dan sinergi yang solid dari Pemerintah, Aparat keamanaan terkait, elemen masyarakat dengan relawan,” Sukono.
Kesiapsiagaan menghadapi merapi juga dilakukan oleh relawan sekitar. “Untuk sementara, fokus utama dari Pos pengungsian di titik ini adalah lansia dan balita. Daya tampung pengungsian terbatas, sampai saat ini ada sekitar 88 pengungsi,” ungkap Jainu.
“Hasil assesment di lokasi pengungsia membutuhkan peralatan balita, makanan bayi, handsanitizer, masker, tempat cuci tangan, peralatan mandi, sembako, air mineral, kasur lantai, bumbu dapur, termasuk buah-buahan,” imbuhnya. (***)