Hadila.co.id – “Nggak mau, sudah punya sendiri kan,” kata kakak. “Adik mau yang itu,” teriak adik yang iri semakin keras. “Enggak,” kata kakak berlari keluar. Seketika terdengar tangisan adik. “Adik sayang, wow ada apa itu, ayo liat,” kataku mengalihkan perhatiannya.
Tidak berselang lama, “Bunda, kakak mau mobil yang kayak itu,” teriak kakak sambil berlari masuk kedalam rumah. Masih terengah, “Itu bunda, mobil milik mas itu lho, kakak mau yang itu,” semangat sekali ia cerita tentang mobil temannya. Padahal baru kemarin anak-anak memilih dan membeli mainan. Akhirnya ahad pagi itu mengalirlah obrolan tentang menyayangi barang milik pribadi. “Tapi asyiknya kalau kita punya semuanya Bunda”, kata adik. Namanya juga anak-anak, batinku sambil tersenyum.
Langkah Tepat Menangani Gatal pada Anak Menurut Dokter Spesialis Anak
Ayah bunda sering kita temui anak-anak mempunyai sikap menginginkan barang orang lain. Mereka merasa bahwa barang milik orang lain itu lebih bagus. Padahal ia sudah mempunyai barang sejenis. Dan seolah kalau sudah begitu maka barang milik pribadinya “kalah kelas” dan menjadi tidak menarik lagi.
Ada beberapa hal yang dapat kita sampaikan kepada ananda terkait hal tersebut: Pertama, konsep dasar pertama yang kita tanamkan adalah bahwa semua yang dimiliki adalah rizki dari Allah. Allah telah membagi rizki dengan adil bagi setiap hambaNya. Pas sesuai dengan takarannya dan tidak akan tertukar. Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah bersyukur tanpa iri dengan apa yang dimiliki orang lain.
Tips Menanamkan Rasa Optimis, agar Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Berani dan Bahagia
Kedua, sedari kecil perlu kita pahamkan kepada ananda bahwa tidak ada yang sempurna didunia tetapi selalu ada keunikan pada setiap hal. Ajarkan mencari sisi -sisi keunikan dari barang atau mainan yang mereka miliki, tapi dengan menjelaskan pula keunikan barang lainnya. Poin pentingnya adalah karena itu yang kita miliki maka sayangilah keunikannya.
Ketiga, memahamkan bahwa tidak semua hal bisa kita miliki. Karena kita hidup bersama dengan orang lain yang juga mempunyai keinginan. Menyukai milik orang lain boleh tetapi ingin menguasainya harus dihindari. Kita contohkan semisal terkait dengan mainan maka konsepnya adalah boleh saling meminjam, tetapi tidak boleh merebut karena itu bukan milik kita.
Tips Mengajarkan Anak Mencintai Buku Sejak dalam Kandungan
Ayah bunda sedari kecil kita biasakan ananda untuk tidak gampang terpesona dengan barang milik orang lain. Istilahnya hidup itu, “sawang sinawang” dimana kita merasa sepertinya orang lain begitu bahagia. Padahal seringkali orang lain juga memandang kita begitu. Wallahu a’lam bishshowab.<>