Hadila.co.id –
Oleh: Maimon Herawati (Dosen Unpad Bandung)
Dalam suatu kunjungan ke Korea, orang Korea Selatan yang menemani perjalanan kami, menjelaskan bahwa perawatan kecantikan adalah hal sangat mudah. Tinggal masuk salah satu klinik di Gangnam, bayar beberapa puluh (atau hingga ratus juta), kerut merut kulit dijamin hilang. Mau pipi lebih nampak kinyis-kinyis seperti remaja? Tinggal tanam implan.
Ini jika yang dicari adalah cantik tampilannya sepanjang masa. Akan tetapi, Allah melarang kita mengubah ciptaan-Nya. Sehingga cara ini tentu saja menjadi tidak bisa dipilih.
Tetap cantik saat menua adalah tentang kecantikan yang memancar dari dalam. Keteduhan jiwa yang menyejukkan siapa saja yang menatap wajahnya. Dan ini tidak berasal dari teknik kesehatan kecantikan tercanggih.
Cantik dari dalam adalah seperti hadis qudsi berikut. Allah bersabda pada Jibril bahwa Dia mencintai seorang hamba. Jibril lalu menyampaikan hal itu pada malaikat, penduduk langit. Malaikat lalu mencintai hamba itu juga. Saat penduduk langit mencintai seseorang, penduduk bumi pun sering jatuh cinta hanya dengan melihatnya.
Nah. Cantik saat menua sangat terkait dengan terikatnya hati hamba pada Rabbnya. Memberikan apa yang dia punya hanya untuk Dia. Bersama Allah dalam setiap langkah, menjadikan Allah sebagai pusat hati dan polah.
Sebenarnya diskusi ini sudah selesai. Akan tetapi, bagus jika kita sedikit membahas beberapa hal yang membuat cantik itu bersinar dari dalam.
Pertama, selalu bersangka baik pada Allah. Apapun yang disiapkan Allah untuk kita, sungguh sudah yang terbaik. Mau tersandung batu kecil saat berjalan, sungguh bagian dari kasih sayang Allah untuk mengingatkan kita akan sesuatu. Walau kehilangan sesuatu, sungguh Allah sedang berdialog dengan kita. Apapun yang nampaknya ‘buruk’ di mata manusia, sesungguhnya sesuatu yang amat indah, jika kita tahu hakikatnya.
Selanjutnya, berpegang pada ajaran Rasulullah Saw. “Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari gangguan ucapan dan tangannya, dan orang yang Hijrah (tergolong kelompok Muhajirin) adalah yang meninggalkan apa apa yang dilarang Allah.” Jika tak sanggup meringankan beban saudara di sekitar, jangan sakiti mereka dengan kata dan sikap kita.
Rasulullah juga mencontohkan mengenai sahabat ahli surga, meski ibadahnya sangat biasa. Ternyata karena sahabat itu selalu menjaga agar hatinya tidak memendam kebencian dan tidak dengki dengan rezeki yang dimiliki orang lain.
So, ingin cantik walau telah menua? Bisa, insya Allah. Tidak perlu ke Korea.<Dimuat di Majalah Hadila Edisi Desember 2014>