Hadila.co.id — Membangun mahligai rumah tangga tentu menjadi impian hampir semua orang di dunia. Indahnya cinta akan lebih sempurna jika disematkan dalam bahtera perkawinan. Namun, terkadang hal yang diharapkan memang tak selalu sesuai rencana. Ini tentu harus disadari semua orang, termasuk orang yang membangun biduk rumah tangga.
Setiap yang sudah maupun yang akan berumah tangga, pasti ingin memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis. Tidak hanya untuk 5 atau 10 tahun, tetapi seumur hidup. Namun, sebagaimana yang diungkapkan di atas, harapan tak selalu sesuai rencana. Tak jarang, ada halang rintangan yang turut mewarnai rumah tangga.
Cekcok dan permasalahan kecil atau besar tidak jarang akan menerpa sebuah hubungan yang sudah lama terjalin. Adanya selisih paham tentu menjadi hal yang normal, karena pasangan juga seorang manusia yang memiliki sifat bosan, marah, salah, dan sebagainya. Berumah tangga artinya terdapat dua kepala (suami dan istri), maka keduanyalah yang bisa menjaga keharmonisan keluarga.
Tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk mencapai rida Ilahi agar selalu berada di jalan yang lurus menuju surga-Nya. Oleh karena itu, ada baiknya bagi Anda yang hendak mempersiapkan hubungan ke jenjang perkawinan mengetahui bagaimana cara membuat rumah tangga agar selalu harmonis. Inilah beberapa tips menjaga keharmonisan rumah tangga secara islami.
Perlakuan Baik Suami dan Ketaatan Istri
Suami wajib memerlakukan istri dengan baik, bersikap lapang dada, serta sabar menghadapi istri sesuai yang dianjurkan dalam syariat. Sementara kewajiban istri adalah mentaati perintah suami (selama perintah itu dalam hal kebaikan).
Saling Memahami
Latar belakang maupun lingkungan tempat pasangan tumbuh mungkin berbeda dengan diri sendiri. Sebagai suami/istri yang baik hendaknya dapat mengerti bahwa hal tersebut tidak seharusnya memengaruhi perilaku atau interaksi dalam kehidupan rumah tangga, apalagi sampai memengaruhi proses pengambilan keputusan untuk suatu tindakan. Kewajiban bagi suami/istri untuk memahami keadaan yang demikian demi mencapai keselarasan dalam berumah tangga.
Saling Menghormati
Tiap individu merasa perlu untuk dihormati dan dihargai, termasuk bagi pasangan suami-istri. Istri wajib untuk taat dan mematuhi suami, dengan kata lain dia juga harus menghormati suami selaku kepala keluarga. Begitu pula dengan suami harus menghormati istri, sehingga tercipta rasa saling menghargai satu sama lain.
Jujur
Dalam kehidupan rumah tangga tidaklah luput dari perbedaan pendapat dan ketidaksinambungan pada berbagai hal. Untuk mengatasinya, satu sama lain harus bisa bersikap terbuka dan jujur akan apa yang dipikirkan dan hendak dilakukan. Kejujuran merupakan pondasi penting dalam membangun rasa kepercayaan.
Sulit untuk memahami pasangan jika tidak ada rasa kepercayaan di antara keduanya. Jika suami atau istri melakukan kesalahan, janganlah sungkan untuk terlebih dahulu meminta maaf. Keberanian dalam mengakui kesalahan tentu akan meningkatkan rasa percaya oleh pasangan.
Menyenangkan Pasangan
Ada berbagai cara untuk menyenangkan pasangan. Misalnya suami memberi apresiasi saat istri berdandan cantik (yang memang seharusnya dilakukan hanya untuk suami) atau saat istri memasak makanan kesukaan suami, pun sebaliknya. Sejatinya setiap manusia senang terhadap pujian, sehingga jika dalam kehidupan rumah tangga suami-istri bersama-sama saling menyenangkan pasangan, tentu biduk rumah tangga tersebut mampu menjadi keluarga yang harmonis.
Mencari Solusi Bersama
Menikah berarti membangun hidup bersama, saling berbagi satu sama lain. Begitu juga ketika ada masalah yang melanda, harusnya dibicarakan berdua agar menemukan solusi bersama. Suami atau istri adalah partner dalam berbagai hal. Bahkan jika hanya masalah kecil saja, tidak ada salahnya untuk meminta pendapat pada pasangan untuk menemukan penyelesaian. Dengan begitu, hubungan antara suami dan istri akan semakin erat.
Memanggil dengan Panggilan Sayang
Berpedoman pada Rasulullah Saw ketika beliau memanggil Aisyah Ra dengan sebutan Humaira, yang artinya Merah Delima. Tiada salahnya jika suami juga memberikan panggilan kesayangan pada istri seperti halnya yang dilakukan Rasulullah Saw. Istri pun juga bisa melakukan hal yang sama terhadap suami. Karenanya, pilihlah panggilan yang memang benar-benar baik dan pasangan juga menyukainya.
Qana’ah
Hidup berumah tangga artinya harus berusaha mandiri demi mencukupi kebutuhan bersama-sama. Jangan membandingkan dengan keadaan ketika sebelum menikah—yang apa-apanya bisa didapatkan dari orangtua atau oleh pendapatan sendiri.
Saat berumah tangga, seseorang harus bisa membagi dengan tepat mana kebutuhan pribadi, mana kebutuhan bersama. Bersyukur terhadap apa yang telah diberikan Allah atas rezeki yang diterima akan membuat kehidupan rumah tangga menjadi lebih berkah.
Toleransi, Solidaritas, dan Kepedulian
Tidak benar untuk menuntut kesempurnaan dari suami maupun istri, karena pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna. Baik suami maupun istri pasti tidak luput dari salah dan khilaf. Oleh sebab itu, penting untuk memiliki rasa toleransi demi menghindari kekeliruan, apalagi kekerasan.
Bila masing-masing tidak ada yang mau mengalah, maka yang terjadi hanyalah rasa dendam dan rumah tangga pun jadi berantakan. Saling menguatkan satu sama lain merupakan bentuk nyata dari rasa peduli. Berusaha untuk selalu bisa berdiri disamping pasangan ketika ada permasalahan yang menimpa akan menumbuhkan rasa kepercayaan yang lebih dalam terhadap pasangan.
Sakralitas Rumah Tangga
Sakralitas di sini adalah dalam berumah tangga segala sesuatunya harus didasari ketaatan terhadap syariat Allah Swt. Membangun rumah tangga jika hanya dipandang dari segi materi tentu akan terasa berat. Karena itu, ingatlah bahwa tujuan berumah tangga adalah untuk mendapat kebaikan dengan berkah dari Allah Swt. Dengan begitu, masalah apapun yang dihadapi dalam lingkup rumah tangga insya Allah bisa dihadapi.
Demikianlah beberapa hal yang bisa Anda praktikkan dalam membangun bahtera rumah tangga agar keluarga Anda menjadi lebih harmonis, selamanya. <>
Sumber: diolah dari dalamislam.com, cintalia.com.