Tips Merintis Usaha Alat Permainan Edukatif

Tips Merintis Usaha Alat Permainan Edukatif
Sumber gambar: antarafoto.com

Hadila.co.id – Jika Sahabat memiliki keinginan untuk merintis usaha alat permainan edukatif, tampaknya Sahabat bisa menyimak pertanyaan dan uraian jawaban di bawah ini tentang tips jitu untuk memulai usaha alat permainan edukatif.

Di samping itu, jika Sahabat ingin merintis usaha di bidang yang lain, setidaknya ulasan di bawah ini senantiasa memiliki poin-poin dasar yang bisa Sahabat terapkan pada bisnis yang diinginkan. Jadi, silakan disimak baik-baik.

Assalamualaikum, saya adalah mahasiswi semester 4. Saya ingin sekali mempunyai usaha produksi alat permainan edukatif. Bagaimana langkah awal yang harus saya ambil mengingat belum adanya modal usaha. (Nur, Solo, 085728716xxx)

Wa’alaikumsalam, Sahabat Nur di Solo. Merintis usaha atau bisnis sebenarnya tidak terlalu susah. Namun sebaliknya, untuk mempertahankan bisnis itu yang paling susah.

Sahabat sudah punya gagasan ingin memproduksi alat permainan edukatif. Ini sesuatu yang luar biasa dan jarang dilirik kebanyakan orang.

Yang kemudian harus dijawab adalah: mengapa orang tidak merambah atau mulai merintis usaha itu? Apakah masih banyak yang membutuhkan alat semacam itu? Siapa yang akan membeli (target market)? Apa ‘nilai’ yang akan ditawarkan? Contoh: Sendsod*ne anti-ngilu (nilainya anti-ngilu), pepsod*nt membuat gigi lebih kuat (nilainya membuat gigi lebih kuat).

Kemudian, apa perbedaan (diferentiation)nya dengan pesaing? Apakah produk itu akan memiliki “life-cycle” yang panjang?

Bagaimana memperoleh bahan bakunya? Apakah bisa sesuai antara bahan baku dengan harga jual? Jika jawabannya mengarah pada “barang tersebut pasti laris karena pasar tersedia cukup besar, serta ketersediaan bahan baku tidak masalah” maka usaha tersebut layak untuk dijalankan.

Saat ingin merintis usaha, kalau belum ada modal, buat beberapa sampel dahulu. Kemudian bisa ditawarkan ke sekolah, toko buku, atau toko mainan anak.

Maksimalkan juga pemasaran melalui media sosial dan web, karena zaman sekarang dua hal ini ikut andil besar dalam mensukseskan pemasaran sebuah produk.

Jika ada transaksi, upayakan mendapat DP (down payment) sebagai modal untuk memulai produksi.

Jika modal masih kurang, tetapi permintaan sudah ada, bisa pinjam kepada saudara, keluarga, atau teman. Jelaskan kepada mereka potensi usaha tersebut, seberapa besar profit yang bisa didapatkan secara logis dan masuk akal (membuat ‘prospektus usaha’).

Untuk mulai merintis usaha, bisa juga mencari mitra teman kampus, dengan beberapa orang yang ikut akan memberikan ide yang bervariasi juga. Contoh kaos DAGADU, di awal modalnya patungan + 12 orang mahasiswa sekarang omzetnya miliaran rupiah.

Untuk mempekerjakan karyawan bisa dengan bagi hasil dari keuntungan yang didapat.  Jadi tidak perlu menggaji ketika kita tidak ada pekerjaan. Untuk marketing perhitungannya dari seberapa besar transaksi yang dibuat olehnya.

Insya Allah dengan fokus dan pantang menyerah dan bersungguh-sungguh maka Allah akan memberi jalan untuk sukses dalam merintis usaha. Demikian semoga bermanfaat. <>

 

*Dimuat Hadila Edisi Oktober 2014

Ibnu
EDITOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos