Hadila.co.id – Mengetahui indikator keluarga sehat secara lengkap adalah salah satu upaya untuk menjadi keluarga yang sehat. Jika kita tahu apa saja indikatornya, maka kita akan mulai memenuhi indikator tersebut. Namun, jika indikator saja tak tahu, maka kita tak punya pedoman untuk menjadi bagian dari keluarga sehat.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang indikator ini, kita juga harus tahu apa yang dimaksud dengan keluarga sehat. Menurut sebuah sumber, keluarga sehat adalah kunci untuk masa depan suatu bangsa yang baik. Jika suatu bangsa tak memiliki kondisi kesehatan baik, bias dibayangkan, masa depan yang cerah pun pasti hanya akan menjadi angan-angan.
Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuat standar dengan menetapkan 12 indikator keluarga yang sehat. Coba disimak, apakah keluarga Anda sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan tersebut?
1. Keluarga mengikuti program KB (Keluarga Berencana)
Indikator keluarga sehat yang pertama adalah mengikuti program KB. Umumnya orang-orang memahami program ini hanya untuk membatasi jumlah anak dalam sebuah keluarga. Namun, sejatinya program KB memiliki tujuan yang lebih besar daripada itu.
Program KB juga akan memastikan setiap anak memperoleh kebutuhan Air Susu Ibu (ASI) secara cukup. Selain itu, program ini juga memungkinkan setiap anak mendapat pola asuh terbaik (optimal), sehingga ia bias tumbuh menjadi anak yang cerdan dan juga sehat.
Program KB juga dinilai mampu untuk menurunkan terjadinya risiko kematian dari bayi dan ibunya saat proses melahirkan, cegah kehamilan tanpa rencana, serta menjaga kesejahteraan.
2. Ibu hamil melakukan persalinan di Fakses (Fasilitas Kesehatan)
Keluarga yang sehat artinya tinggal di wilayah yang memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Hal ini saling berkaitan, sebab ketika seorang ibu dalam sebuah keluarga tengah hamil, lalu ia hendak melahirkan, ia bias menggunakan fasilitas kesehatan tersebut.
BACA JUGA: Mengenal Aplikasi Keluarga Sehat: Manfaat dan Cara Pakainya
Seorang ibu yang melakukan persalinan di faskes akan lebih terhindar dari berbagai hal negatif yang tidak diinginkan. Di samping itu, dalam proses pengasuhan anak (bayi) pun, ibu atau keluarga ini bias menggunakan fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar yang lengkap
Indikator keluarga sehat yang ketiga berkaitan dengan kondisi bayi yang ada di dalam keluarga tersebut. Keluarga yang memiliki bayi bias dikatakan sehat apabila si bayi mendapat imunisasi dasar yang lengkap.
Hal tersebut penting karena imunikasi dasar pada anak ini memiliki berbagai manfaat untuk menjaga kesehatan anak. Di antaranya adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya hal fatal pada anak, seperti campak, polio, juga diferi.
4. Bayi mendapat ASI yang eksklusif
ASI atau Air Susu Ibu memiliki kandungan yang berbeda dengan susu formula. ASI memiliki nutrisi yang mampu menjaga bayi tetap sehat. Maka, penting bagi seorang ibu yang baru saja melahirkan untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.
Seorang bayi yang mendapat ASI secara eksklusif dipercaya mampu tumbuh menjadi anak yang lebih cerdas dan juga sehat. Sementara itu, susu formula yang diberikan kepada bayi pada usia menyusui, bias jadi memberikan efek negatif yang tidak diinginkan.
5. Indikator keluarga sehat kelima, balita mendapat pemantauan pertumbuhan
Indikator kelima ini mengharuskan para orang tua yang memiliki anak usia balita untuk senantiasa memantau pertumbuhannya. Mulai dari sisi fisik maupun psikis. Salah satu hal yang bias dilakukan adalah menimbang badan secara rutin setiap bulannya.
Dari pemantauan ini, ketika ditemui hal yang tidak sebagaimana mestinya pada anak, orang tua dapat segera mengambil tindakan. Bisa melalui bantuan tenaga kesehatan, maupun dilakukan sendiri jika memang mengetahui ilmunya.
6. Penderita tuberkulosis paru mendapat pengobatan yang standar
Keluarga sehat harus menyadari betapa bahayanya suatu penyakit. Bahkan untuk penyakit yang kadang dianggap sepele sekalipun. Misalnya adalah tuberkulosis.
BACA JUGA: Tim Psikologi UGM Beri Rekomendasi Mitigasi Pandemi Covid-19
Orang-orang kadang menganggap enteng penyakit ini. Padahal, jika tidak ditangai secara tepat, bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya sampai menyebabkan kerusakan pada paru-paru, hingga bisa menular kepada orang lain.
Biasanya penyakit tuberculosis ditandai dengan batuk yang lama tidak berhenti-berhenti, sesak napas, batuk darah, keringat dingin, hingga penurunan berat badan. Maka, jika ada anggota keluarga yang mengalami penyakit tersebut, pihak keluarga yang lain harus segara bertindak cepat.
7. Pengobatan teratur untuk penderita hipertensi
Tidak memiliki gejala yang jelas bukan berate suatu penyakit tidak berbahaya. Justru, bisa jadi malahan penyakit tersebut sangat berbahaya, apalagi untuk jangka panjang. Oleh sebab itu, indikator kesehatan keluarga ketujuh adalah terkait penyakit hipertensi.
Penyakit ini jika dibiarkan terus menerus, maka bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang fatal. Misalnya, bisa menyebabkan serangan jantung sampai stroke. Maka, keluarga sehat harus teratur melakukan pengobatan bagi anggota keluarga yang memiliki hipertensi, baik yang parah maupun tidak.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
Keluarga yang sehat juga harus peduli dengan anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa. Jangan pernah berhenti untuk melakukan pengobatan terhadapnya, apalagi sampai menelantarkan. Sesungguhnya, penyakit jiwa sekalipun bisa disembuhkan dengan upaya yang tepat.
Apalagi jika gangguan jiwa yang muncul belum terlalu parah, baru berupa gejala seperti perubahan perilaku atau emosi, maka akan sangat bijak jika segera dibawa kepada ahlinya.
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Kita semua tahu bahwa merokok kebiasaan yang tidak sehat. Hal etrsebut dikarenakan dalam setiap batang rokok terdapat zat racun yang berbahaya bagi tubuh. Namun sayangnya, saat ini masih banyak masyarakat yang merokok dengan berbagai alasan.
Salah satu indikator keluarga sehat adalah tidak ada anggota keluarga yang merokok. Maka, jika And amasih merokok, sebaiknya segera dihentikan, sebab merokok tidak hanya berbahaya bagi pelakunya. Nmaun, juga berbahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Apalagi jika Anda memiliki anggota keluarga yang masih bayi. Risiko untuk terserang berbagai penyakit amat besar.
10. Keluarga menjadi anggota JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Hal ini penting, sebab sebuah keluarga yang masing-maisng anggotanya sudah terdaftar dalam JKN, mereka akan lebih tenang. Ketika mengalami masalah kesehatan, bisa berobat dengan nyaman dan mendapat pelayanan sesuai kebutuhan tanpa harus pusing memikirkan biayanya. Maka, jika ada anggota dalam keluarga Anda yang belum terdaftar JKN, sebaiknya segera didaftarkan.
11. Keluarga punya akses air bersih
Air adalah salah satu kebutuhan manusia, dan jika sebuah keluarga memiliki akses yang baik untuk memperoleh air bersih demi memenuhi kebutuhannya, maka keluarga tersebut telah memenuhi salah satu indikator keluarga sehat.
BACA JUGA: Anak Terlambat Bicara, Bagaimana Terapinya?
Jika sebaliknya, sebuah keluarga sulit mendapatkan air bersih, maka ia bisa mendapat berbagai permasalahan. Salah satunya adalah mengalami berbagai penyakit infeksi, dan penyakit-penyakit lainnya.
12. Keluarga punya akses atau menggunakan jamban yang sehat
Keluarga bisa dikatakan sehat jika ia memiliki akses jamban yang sehat pula. Hal ini penting guna mencegah munculnya berbagai penyakit, sebab aktivitas yang bisa dilakukan di jamban adalah aktivitas yang menimbulkan berbagai kotoran. Oleh sebab itu, jamban bersih menjadi salah satu indikator keluarga sehat. Maka, biasakan buang air besar ataupun kecil di tempat yang seharusnya, jangan sembarangan. <Ibnu Majah>
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *