Cuaca di Indonesia memang jauh berbeda dibandingkan dengan Arab Saudi. Hal ini menjadikan jemaah haji asal Indonesia harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Kasie Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidan Kesehatan Daerah Kerja Madinah, dr. Edi Supriyatna, MKK, pada 04 Agustus 2017 di Madinah memberikan arahan agar jemaah haji Indonesia membawa beberapa peralatan berikut ini.

“Pastikan semua jemaah haji yang keluar kamar dan keluar pondokan/hotel, sudah menggunakan masker, membawa spray yang berisi air, membawa air minum dan payung pada siang hari. Jika ada yang tidak membawa salah satu dari alat di atas, harus diarahkan untuk kembali ke kamarnya agar mengambil alat tersebut. Jika tidak ada, maka petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) harus memfasilitasi alat-alat tersebut,” ungkapnya.

Dia menegaskan kepada TKHI untuk mematuhi dan melaksanakan penyuluhan baik secara kelompok atau individu saat visitasi, terkait pentingnya pengendalian risiko terhadap cuaca panas.

“Kuatkan promotif dan preventif untuk menjaga diri kita dan jemaah terhadap cuaca panas. Buat jadwal penyuluhan selama di Madinah agar jadwal pelayanan kesehatan tidak terganggu dengan jadwal penyuluhannya,” tegas dr. Edi.

“Pastikan juga petugas TKHI membawa peralatan tersebut, selain melindungi petugas kesehatan dari cuaca yang ekstrim, juga memberikan teladan kepada jemaah haji agar meniru apa yang dicontohkan oleh teman-teman TKHI,” pinta Kasie Kesehatan. <Sumber: depkes.go.id>