SUKOHARJO – Demensia atau dikenal dengan istilah penyakit pikun membuat penderitanya sulit beraktivitas. Hal ini karena adanya penurunan fungsi otak dan daya ingat.
Hal itu terungkap dalam acara talkshow bersama dr. Derbee Septiawan Sp. KJ bertajuk Langkah-langkah Positif untuk Dapat Menua dengan Sehat dan Bahagia yang digelar organisasi non profit Alzheimer’s Indonesia di Transmart Pabelan, Kartasura, Ahad (13/1) lalu.
Menurut dr. Derbee, demensia dapat diartikan sebagai sekumpulan gejala yang mengganggu fungsi kognitif otak untuk berkomunikasi serta melakukan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari atau istilah awam adalah pikun. “Pikun merupakan penyakit yang biasa dialami oleh orang berusia 45 tahun hingga 60 tahunan ke atas, tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang berusia masih muda bisa terkena penyakit demensia,” ujarnya.
Selain demensia atau pikun, penyakit lain ‘turunan’ dari demensia adalah alzheimer. “Istilah demensia biasanya menggambarkan kesulitan untuk berpikir yang dialami seseorang, tetapi masih kita tolerir. Sedangkan alzheimer adalah penyakit penyebab demensia yang menghancurkan memori dan fungsi mental lainnya. Misalnya, orang yang terkena alzheimer akan lebih mengingat memori masa lalu ketimbang memori yang baru. Ia mudah lupa dengan hal-hal yang baru saja terjadi. Ini yang harus kita waspadai dan jangan pernah meremehkan pikun sebagai hal yang wajar,” paparnya.
Menurutnya beberapa gejala yang perlu dikenali berkenaan dengan demensia atau alzheimer. Pertama, sering lupa dengan kejadian yang baru saja terjadi atau meletakkan barang. Kedua, sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti lupa memasak atau melakukan hitung sederhana. Ketiga, sulit menemukan kata yang pas atau sulit mengingat nama.
Demensia maupun alzheimer merupakan penyakit disfungsi otak yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini. Yang perlu dilakukan adalah mencegah terjadinya penyakit tersebut dan mencegah kerusakan yang lebih buruk. Risiko terkena alzheimer bisa dikurangi dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga rutin, mengonsumsi makanan gizi seimbang, dan aktif kegiatan di luar rumah. <Afroh Ellyfa>